URedu

Generasi Kembali ke Akar: Mengulik Anak Muda Indonesia dari Sejarah Bangsa

Healza Kurnia H, Minggu, 8 Maret 2020 13.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Generasi Kembali ke Akar: Mengulik Anak Muda Indonesia dari Sejarah Bangsa
Image: Diskusi dalam bedah buku "Generasi Kembali ke Akar" yang berlangsung di Yayasan Bung Karno pada Sabtu sore (7/3/2020) kemarin. (Healza/Urbanasia)

Jakarta - Kita pasti udah nggak asing dong kalo banyak orang saat ini memanggil generasi muda dengan istilah "Milenial" atau "Gen Z".

Tapi, tahu nggak Urbanreaders bahwa sebenarnya istilah itu hanya meminjam istilah asing dan di Indonesia ada istilah untuk generasi muda Indonesia lho! Apa itu?

Salah satu istilah anak muda Indonesia yang perlu digaungkan adalah sebutan "Generasi Phi". Hal ini diungkapkan langsung oleh youth researcher atau peneliti muda Dr. Muhammad Faisal dalam sebuah bedah buku "Generasi Kembali ke Akar".

"Sebenarnya yang saat ini terjadi adalah karakteristik generasi milenial yang kerap didengung-dengungkan di media itu, generasi yang suka banget membaca ramalan horoskop, kurang relevan untuk menggambarkan generasi muda di Indonesia," beber Faisal pada Sabtu sore (7/3/2020) kemarin di Yayasan Bung Karno, Gedung Pola, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Bahas Anak Muda Bareng Bappenas, Merial Institute: Saatnya Kolaborasi Lintas Sektor

Dalam acara bedah buku yang dihelat Rumah Millennials ini, Faisal mengatakan bahwa generasi milenial yang saat ini berkembang di berbagai media sebenarnya digambarkan sebagai generasi individualistis, padahal yang sedang berkembang adalah generasi dengan kecenderungan kolektif.

Oleh karena itu, Faisal menyebut generasi muda Indonesia saat ini adalah "Generasi Phi".

"Masalahnya arketip atau perjalanan sejarah dan peristiwa yang menjadikan perbedaan generasi di dunia Barat sangat berbeda dengan arketip generasi di Indonesia," jelasnya.

Menurut Faisal, generasi Phi ini juga memiliki periodisasi waktu yang berbeda dengan periodisasi waktu generasi di dunia Barat. Sebagai contoh, seseorang yang lahir pada 1981 hingga awal 2000 dianggap sebagai Generasi Milenial.

"Padahal belum tentu orang-orang yang lahir di era itu kita menghadapi peristiwa penting dalam perubahan generasi. Karena evolusi generasi itu kata kuncinya ada pada momen penting dalam waktu sejarah," kata dia.

Baca juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Milenial Sering Beralih Profesi

Seperti misalnya jika melihat perubahan generasi di dunia Barat dulu diawali dengan Silent Generation, usai terjadinya bom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang oleh AS. Kemudian lahirnya Baby Boomers dengan adanya revolusi industri, berlanjut pada Gen X, Milennial, hingga Gen Z.

Sedangkan bagi periodisasi generasi muda di Indonesia, Faisal memaparkan bahwa ada Generasi Alpha, Generasi Beta, Generasi Tetha, dan kemudian masa kini disebut sebagai Generasi Phi yang mana semuanya didasarkan pada peristiwa pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga reformasi.

Sehingga, dalam akhir bedah buku, Faisal mengungkapkan bahwa buku "Generasi Kembali ke Akar" ini merupakan modal penting bagi generasi muda untuk mengetahui kembali ideologinya, akar yang mana yang harus dilalui sehingga kita nggak pernah lepas dari identitas bangsa dan Indonesia.

"Seperti apa generasi yang harus kembali ke akar dan akar mana yang harus diikuti, semua dijelaskan dalam buku tersebut yang semuanya berasal dari hasil penelitian saya selama 10 tahun terakhir," pungkas dia kepada Urbanasia.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait