Geram Pengeboman Ikan di Wakatobi, Arie Kriting Bingung Lapor ke Mana

Jakarta - Arie Kriting dibuat geram oleh aksi oknum nelayan tak bertanggung jawab yang mencari ikan menggunakan bom di Pulau Runduma, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Ia pun berharap ada tindakan tegas dari pihak berwajib, namun bingung harus lapor ke mana.

Arie mengaku dapat laporan dari warga Runduma, pelaku diduga berasal dari luar daerah. Namun sampai saat ini belum diketahui pasti karena pelaku belum tertangkap. 

"Warga melakukan pengejaran tapi malah dilempari Bom oleh pelaku. Untuk hal semacam lapornya kemana ya supaya ada tindakan?" cuit Arie seperti dikutip Urbanasia, Minggu (23/10/2022).

Potongan video dan foto kejadian juga dibagikan Arie di Instagram. Dalam postingannya itu terlihat sebuah kapal sedang berada di tengah lautan, tak lama terlihat bom meletus di dekat kapal tersebut.

Arie pun berharap segera ada perhatian pihak terkait yang berwenang untuk segera melakukan penindakan tegas. Terlebih pulau tersebut merupakan bagian dari cagar alam dan tempat habitat penyu yang harus dilindungi serta dilestarikan.

"Mohon bantuan dan perhatiannya agar para pelaku tersebut bisa ditindak karena sudah sangat meresahkan warga Runduma, Wakatobi. Terima kasih," pungkasnya.

Postingan itu langsung memantik reaksi netizen. Tak sedikit yang dibuat geram dan berharap segera ada penanganan dari pihak berwajib. 

"Sebagai pemandu selam lokal, saya sangat marah dan prihatin dengan kejadian yg terus menerus terjadi dan berulang-ulang. Ini juga yang membuat kapal-kapal wisata//iveaboard enggan untuk singgah berlama-lama di perairan Wakatobi, mereka takut kalau tiba-tiba bunyi bom ikan seperti ini. Surga bawah laut kita sudah tak seperti surga lagi," komentar salah seorang netizen. 

"Terimakasih sodaraq @arie_kriting sudah menyuarakan hal ini perlu diketahui bahwa Pemda Wakatobi juga sudah melakukan koordinasi dengan Pemprov Sultra terkait aktivitas Pemboman Ikan dan ilegal fishing lainnya sejak 2021 lalu... Semoga hal ini bisa ditindak secepatnya," tulis netizen lainnya yang mengaku sudah meneruskan laporan tersebut ke Polairud, TNI, Taman Nasional Wakatobi.