URguide

Banyak Orang Lebih Tertarik Bercinta saat Musim Liburan, Kenapa?

Alfian Muntahanatul Ulya, Senin, 19 Desember 2022 18.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Banyak Orang Lebih Tertarik Bercinta saat Musim Liburan, Kenapa?
Image: Ilustrasi Seksual. (freepik/jcomp)

Jakarta - Di Amerika Serikat, banyak wanita melahirkan pada September daripada bulan lainnya. Artinya, sembilan bulan sebelumnya yakni sekitar Natal dan Tahun Baru adalah waktu di mana orang banyak melakukan 'pembuahan'.

Melansir Health.com, Senin (19/12/2022), banyak ilmuwan mengira kalau lonjakan kesuburan ini adalah respons biologis karena perubahan musim. Menurut teori, manusia jadi sering memikirkan seks saat itu.

Tapi sebuah studi baru dalam Laporan Ilmiah menunjukkan, para wanita ini hamil setelah liburan yang ada kaitannya dengan budaya dan masyarakat, daripada biologi.

Menggunakan data dari seluruh dunia, para peneliti di Universitas Indiana dan Instituto Gulbenkian de Ciencia di Portugal menemukan bahwa minat seks memuncak di sekitar hari libur besar, terlepas apa pun musimnya.

Untuk menyelidiki mood dan ketertarikan seseorang pada seks, peneliti melihat data Google Trends dari 2004 hingga 2014, dan data Twitter dari 2010 hingga 2014, di hampir 130 negara. 

Di negara yang mayoritas penduduknya Kristen mereka menemukan, web browsing untuk kata seks paling tinggi yakni menjelang Natal seperti di Australia dan Argentina, di mana Natal berlangsung saat musim panas.

Kemudian di negara mayoritas Muslim, pencarian web untuk seks melonjak sekitar Idul Fitri. Menurut peneliti, ini sangat menarik, karena Ramadan didasarkan pada kalender lunar dan diamati selama musim yang berbeda, tergantung pada tahunnya.

Menurut profesor informatika dan profesor ilmu kognitif di Universitas Indiana, Luis Rocha mengatakan, penelitian itu adalah studi pertama yang melihat minat dan keinginan manusia terhadap seks pada waktu yang berbeda dalam setahun.

"Kami melihat peningkatan jumlah orang yang mencari pengetahuan seks secara umum, termasuk istilah medis, istilah tentang kontrasepsi, dan sebagainya," kata Rocha. 

Rocha melanjutkan, peningkatan itu sangat berhubungan baik dengan peningkatan kelahiran sembilan bulan kemudian.

Hal serupa juga terungkap dalam teori lain yang mengatakan liburan adalah waktu untuk merayakan, pertemuan sosial.

Peningkatan konsumsi alkohol selama masa itu menjadi bukti pendukung bahwa banyak orang yang nggak mau sendirian dan lebih cenderung mencari pasangan selama musim liburan.

"Hari-hari raya lain ini melibatkan makanan, keluarga, dan minuman, jadi sepertinya ini lebih dari sekadar elemen itu. Mungkin orang merasakan lebih banyak dorongan untuk menumbuhkan keluarga mereka ketika mereka berada di lingkungan seperti ini," pungkas Rocha.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait