URguide

Mengulik ‘Panasnya’ Aksi Live Bugil di Aplikasi Streaming

Ika Virginaputri, Selasa, 12 Oktober 2021 18.19 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengulik ‘Panasnya’ Aksi Live Bugil di Aplikasi Streaming
Image: ilustrasi konten negatif (Foto: Freepik)

Waktu menunjukkan pukul dua dini hari lebih. Deretan cewek-cewek cantik yang menjadi ‘host’ live show pun mulai bermunculan. Diiringi hentakan musik khas klab malam, si host pun bergoyang erotis sambil menyapa para fansnya. Penonton yang menyukai aksi seksinya, berlomba-lomba memberikan 'saweran' berupa koin atau emoticon yang bisa diuangkan. Makin banyak sawerannya, makin ‘hot’ pula sang host yang dengan genit menyebut mereka dengan panggilan 'abang' atau 'sayang', sambil bilang 'I love you'

Begitulah sekelumit pengalaman Urbanasia saat mengakses salah satu aplikasi live streaming. Belakangan ini, bermacam apps live streaming masuk radar kepo para netizen semenjak selebgram RR dicokok yang berwajib, menyusul aksi live bugilnya. Perempuan single parent berusia 32 tahun itu ketahuan melakukan masturbasi lewat aplikasi media sosial secara live streaming.

Demi Cuan

Aksi pornografi di media sosial sebenarnya bukan bahasan baru di jagat maya. Mulai dari rekaman video seorang vokalis band papan atas di tahun 2010, video 19 detik artis cantik berinisial GA, sampai kasus selebgram RR yang terungkap bulan September lalu.

Motif ekonomilah yang biasanya jadi alasan. RR mengaku, dalam sebulan, dia bisa meraup Rp 25-50 juta yang digunakan untuk menafkahi dirinya beserta satu anaknya. Nggak jauh beda dengan RR, seorang bidan berinisial AWM di Sumatra Selatan juga nekat tampil tanpa busana demi cuan. Tahun 2018 lalu, Polres Metro Tangerang Selatan meringkus tiga tersangka yang menyiarkan adegan porno secara langsung, dengan mematok tarif Rp 200 ribu pada penontonnya.

1634036894-RR1.jpgSumber: RR (berbaju tahanan oranye di belakang), saat jumpa pers di Polresta Denpasar, tak lama setelah dirinya ditangkap (Foto: Polresta Denpasar)

Buntut dari kejadian itu, Kominfo lantas memblokir aplikasi yang digunakan para pelaku. Contohnya Mango Live yang digunakan RR dan Boom Live yang digunakan AWM. Selain itu, pengawasan yang lebih ketat juga diterapkan. Jika host mulai menunjukkan perilaku yang menjurus ke arah seksual, maka siaran langsungnya otomatis akan dihentikan paksa dengan tulisan "Official detection: risky content in this live broadcast room".

Urbanasia menemukan hal itu saat beberapa host berakting seolah sedang menikmati hubungan intim. Tak butuh waktu lama, tayangan mereka terhenti dengan peringatan tersebut. Tapi, selang beberapa menit kemudian, host tersebut bisa kembali melakukan siaran.

Berdasarkan pemantauan Urbanasia, tayangan live streaming berbau seksual juga bisa membuat akun host di-banned atau diblokir permanen. Artinya, dia nggak bisa lagi bikin konten di aplikasi itu. Semua followers, level atau tingkatan pengguna, dan penghasilannya pun bakal hilang. Beberapa host terang-terangan mengungkapkan kekhawatirannya di-banned saat penonton mulai memintanya melakukan 'hal-hal aneh'.

Dihentikannya aksi live streaming juga Urbanasia temui ketika ada host yang mempromosikan layanan video call sex (VCS). Dengan bahu terbuka seolah tidak mengenakan busana, perempuan ini 'mengundang' penonton dengan desahannya untuk menghubungi sebuah nomor telepon yang tertera di layar. Dengan kata lain, si pembuat konten live streaming ini sekalian numpang ngiklan 'bisnis' VCS-nya.

Berbeda dengan live streaming yang bisa dinikmati beramai-ramai dengan penonton lain, layanan VCS yang promosinya menjamur di media sosial bersifat lebih intim. Khusus antara si penyedia jasa dengan konsumennya, karena dilakukan lewat aplikasi pesan. Jika penghasilan host live streaming didapat dari saweran sukarela penonton, konsumen VCS harus membayar sesuai tarif yang dipasang si penyedia jasa sebelum mendapatkan layanan. Dari perbedaan itu, jelas live streaming punya lebih banyak fans. Karena menurut sumber Urbanasia, ternyata banyak loh, layanan VCS tipu-tipu. Konsumen sudah mengirimkan bayaran, namun nggak kunjung mendapat VCS yang ditunggunya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait