Relawan dan Inisiator Oksigen untuk Pasien COVID-19 Kerap Merasa Dilema
Jakarta - Oksigen merupakan hal yang semakin banyak dicari saat pandemi. Adanya COVID-19 pun membuat permintaan oksigen semakin meningkat.
Muhammad Hidayat atau yang akrab disapa Dayat, seorang relawan dan inisiator oksigen untuk kemanusiaan membagikan kisahnya melalui Instagram live session dengan Urbanasia di URlife pada Jumat (23/7/2021).
Dayat mengatakan jika ia bergerak membantu menginisiasi oksigen untuk kemanusiaan karena di lapangan banyak yang membutuhkan oksigen. Selain itu, data menunjukkan jika banyak pasien COVID-19 yang meninggal karena kehabisan oksigen untuk wilayah DKI Jakarta.
Hingga saat ini, peminjaman tabung oksigen dilakukan khusus untuk wilayah DKI Jakarta. Hal ini disebabkan jumlah oksigen yang terbatas. Dayat pun menjelaskan mengenai prosedur untuk meminjam tabung oksigen.
Sumber: Kegiatan mengantarkan oksigen untuk kemanusiaan. Sumber: Instagram/@hattarmuhammad
“Nanti bisa mengisi link registrasi di google form, harus dijelaskan juga kondisi pasiennya bagaimana karena kita ada pasien prioritas, contohnya ibu hamil dan orang yang menderita komorbid,” jelas Dayat dalam URlife, Jumat (23/7/2021).
“Peminjam juga perlu mengirimkan foto KTP sebagai identitas. Selain itu, peminjam juga harus melakukan campaign di sosial medianya untuk menyebarluaskan informasi terkait peminjaman ini,” tambahnya.
Selama perjalanannya menjadi relawan dan inisiator oksigen untuk kemanusiaan, Dayat kerap merasakan sebuah dilema. Dilema tersebut terjadi ketika ada seseorang yang ingin meminjam tabung oksigen, tetapi ketersediaan tidak mencukupi. Maka, Dayat mengaku perlu memilih mana yang harus lebih diprioritaskan.
“Kita juga pakai sistem waiting list. Selain itu, kita bisa mengantarkan tabungnya kalau tempatnya terjangkau. Namun, kalau perlu tabungnya secara buru-buru bisa diambil sendiri,” ujar Dayat.
Dayat juga mengatakan jika peminjaman tabung oksigen ini tidak memiliki jam operasional. Masyarakat dapat segera meminjam selama ketersediaan oksigen masih ada.