SENYAWA+ Jadi Titik Temu Keberagaman Generasi Muda Indonesia

Jakarta - Indonesia memiliki potensi besar menciptakan banyak inovasi dengan berkolaborasi menyatukan keberagaman yang ada.
Hal itu bisa tercipta pada setiap keunikan yang hadir dari 267 juta latar belakang penduduknya seperti suku, bahasa, dan budaya.
Kolaborasi juga dapat meningkatkan efisiensi, melahirkan berbagai ide baru, dan juga mendapatkan berbagai pengalaman baru.
Apalagi dengan rasa semangat ingin melahirkan lebih banyak lagi bentuk kolaborasi antar talenta dan juga stakeholders.
Nah sebuah festival SENYAWA+ hadir sebagai kolaborasi yang bertujuan menjembatani antar talenta, kolaborator, dan organisasi.
Nah, dalam acara ini bisa sebagai ‘stimulus’ bagi para generasi muda Indonesia dari berbagai latar belakang industri dengan menghadirkan ‘titik temu’ sebagai bentuk perayaan atas keberagaman yang ada.
Baca Juga: Punya "Ide Gila", Mahasiswa Bikin Desain Sneakers Serupa Alat Musik Sasando
SENYAWA+ 2019 merupakan kerjasama antara Rombak Media, TEMPO.Co, FounderAsia, Creativepreneur, M Bloc yang didukung oleh Lenovo dan Telkomsel.
Acara tersebut membuka kesempatan bagi para individu muda dari berbagai latar, mulai dari wirausahawan, artis, musisi, profesional muda, pengembang software, jurnalis, hingga investor berusia antara 18 hingga 24 tahun untuk berkolaborasi bersama dengan 51 pembicara yang akan dihadirkan.
Menggabungkan dua panggung utama Livehouse dan _Oeang restaurant serta pameran di M Bloc Space, Jakarta Selatan pada 2-3 November 2019, acara ini turut menggagas sesi-sesi diskusi yang tidak hanya interaktif, tapi juga membuka wawasan.
SENYAWA+ juga merangkul tokoh-tokoh terdepan di berbagai industri paling menjanjikan di Indonesia.
Diantaranya adalah industri teknologi, kreatif, F&B, musik, film, pendidikan, media, dan fesyen.
Mengusung tema “The Future is Not Digital”, SENYAWA+ mengajak para pelaku industri untuk menyadari bahwa kolaborasi adalah kunci untuk kita mewujudkan masa depan yang lebih baik di berbagai industri.
Acara ini didukung oleh beberapa figur terkemuka juga loh di industri teknologi seperti Wafa Taftazani (YouTube Indonesia), Aldo Rambie (Facebook).
Ada juga figur industri kreatif seperti Abimana Aryasatya (Aktor), Coki & Muslim (Komedian), Putri Tanjung (Creativepreneur), Baim Wong (Kreator Konten), dan Marchella FP (NKCTHI).
Lalu tokoh-tokoh ‘pencari solusi’ tanah air, mulai dari bidang pendidikan oleh Sabda P.S (Zenius Education) dan hingga media, seperti Rhaka Ghanisatria (Menjadi Manusia), Pangeran Siahaan (Asumsi), Jovita Ayu (TelusuRI), sampai Urbanasia.
Dennis Adishwara, CEO Rombak Media menjelaskan bahwa ia percaya SENYAWA+ mampu menjadi panggung aksi untuk saling berkolaborasi dan membuka peluang berkarya, seperti salah satu kerjasamanya dengan Noice Podcast.
Baca Juga: Ngobrol Bareng Gojek Bandung: Belajar dari Dua Driver Inspiratif
Noice akan meluncurkan aplikasinya sebagai wadah para podcaster muda untuk menyusul kesuksesan nama-nama besar podcaster seperti Inez Kristanti, Uus, Randhika Jamil, dan Coki Muslim.
"Dengan kerjasama yang kami bangun dari berbagai industri, terutama sebagai jembatan antara industri kreatif dan teknologi, SENYAWA+ akan menjadi bukti jika pada masa ini, semua orang bisa berkolaborasi secara aktif," ujar Dennis Adishwara, CEO Rombak Media.
Tak sampai disitu, Putri Tanjung selaku CEO, Creativepreneur juga menambahkan bahwa sebagai rekan, Creativepreneur sangat antusias dalam turut serta mewujudkan SENYAWA+ di tahun ini.
"Kami melihat banyaknya kesempatan berkolaborasi dengan para pemain di berbagai industri, terutama industri kreatif karena kami ingin membangun masa depan yang baik yang dapat memberdayakan seluruh masyarakat dengan kreatifitas, tambah Putri Tanjung.
Ke depannya Putri juga akan bekerja sama dengan SENYAWA+ untuk membuat berbagai program berkelanjutan seputar industri creative dan entrepreneurship.(*)