URtainment

Harapan Angkie Yudistia untuk Aplikasi Ramah Disabilitas

Kintan Lestari, Selasa, 24 Desember 2019 17.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Harapan Angkie Yudistia untuk Aplikasi Ramah Disabilitas
Image: Angkie Yudistia. (Kintan Lestari/Urbanasia)

Jakarta - Fasilitas untuk para penyandang disabilitas di Indonesia beberapa bulan belakangan ini sudah cukup membaik, namun masih perlu ditambah di beberapa sektor.

Salah satu sektor yang masih kurang adalah di aplikasi untuk membantu kebutuhan penyandang disabilitas.

Sebagai salah satu penyandang disabilitas, Angkie Yudistia berharap kedepannya startup-startup mengembangkan lagi aplikasi untuk membantu penyandang disabilitas di Indonesia.

"Kalau harapan aplikasi seperti apa itu sebenarnya tergantung dari setiap startup-startup sendiri ya. Yang sekarang adalah aplikasi yang dimana belum terlalu ramah terhadap disabilitas. Yang artinya setiap program-program yang ada di aplikasi masih sangat general, sedangkan memakai aplikasi kan butuh pendampingan," ujar Angkie beberapa hari lalu.

Baca juga: Kisahnya Jadi Serial Film, Angkie Yudistia: Perubahan Dimulai dari Diri Sendiri

"Teman-teman disabilitas ini kita tuh sangat membutuhkan aplikasi yang dimana teman-teman disabilitas juga bisa dapat menerima menyerap informasi. Informasi kan macam-macam. Contoh kalau misalkan media, media ini kadang-kadang banyak info tapi nggak ada teks, kan kita perlu teksnya. Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang touchscreen-nya jangan terlalu menyusahkan, jangan terlalu banyak gambar, karena teman-teman tuna netra itu kan perlu adaptasi untuk bisa mengakses," lanjutnya lagi.

Wanita 32 tahun itu mengaku beberapa aplikasi sudah membantu penyandang disabilitas, namun perlu ditambah lagi untuk bidang-bidang lainnya.

"Sekarang aplikasi kaya e-commerce, retail, transportasi dll sebenarnya saat ini sudah sangat cukup membantu kami. Tapi yang kami perlukan adalah aplikasi yang berpihak kepada teman-teman disabilitas supaya bisa mengakses pekerjaan, transportasi umum, bahkan mengakses pendidikan, dan yang lainnya.

Untuk sehari-hari, Angkie biasanya menggunakan aplikasi bernama Transcribe yang mengubah suara jadi bentuk tulisan.

Baca juga: Mengulik Kisah Angkie Yudistia di Serial MAXstream 'Isyarat'

"Kalau dari aku Transcribe. Jadi kalau orang lain berbicara aku tidak bisa mendengar, tapi aku bisa melihat dengan tulisan seperti di aplikasi ini. Ini berguna juga buat teman-teman media, kalau wawancara, meeting, atau segala macam. Walaupun kita tahu bahasa isyarat ini sangat diperlukan untuk teman-teman. Tapi ketika teman-teman disabilitas hendak menuju ke lingkungan inklusi, teknologi yang sangat membantu," lanjutnya lagi.

Angkie Yudistia bulan November lalu resmi dilantik jadi staf khusus (stafsus) presiden dari kalangan milenial. Ia juga aktif sebagai penulis dan merupakan founder Thisable Enterprise, yaitu lembaga pusat pemberdayaan ekonomi kreatif bagi penyandang disabilitas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait