URtrending

Hari Toilet Sedunia, Begini Sejarahnya!

Griska Laras, Selasa, 19 November 2019 16.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Toilet Sedunia, Begini Sejarahnya!
Image: Ilustrasi toilet. (Pexels)

Jakarta - Masyarakat dunia memperingati 'Hari Toilet Sedunia' setiap 19 November.

Tapi masih belum banyak orang yang tahu tentang sejarah peringatan 'Hari Toilet Sedunia' dan maksud di baliknya.

'Hari Toilet Sedunia' ditetapkan World Toilet Organization sejak 19 tahun lalu. Tapi, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru meresmikannya pada 23 Juli 2003. Peringatan ini bertujuan untuk menginspirasi usaha perbaikan layanan sanitasi global.

Krisis sanitasi merupakan salah satu masalah yang cukup sulit diatasi. Faktanya satu dari tujuh orang di dunia masih buang air sembarangan dan 2,5 miliar orang di dunia kekurangan layanan sanitasi bersih.

Baca juga: Wow, Perusahaan Perhiasan Hong Kong Bikin Toilet Emas dengan 40 Ribu Berlian

PBB menetapkan 'Sanitation for All' untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat miskin dan juga menghentikan praktik buang air di ruang terbuka. Kasus ini juga dimasukkan ke dalam agenda Sustainable Development Goal PBB yang keenam.

Sustainable Development Goal ini meliputi: menghentikan praktik buang air sembarangan dan mencapai akses sanitasi bersih yang merata.

Resolusi ini juga menyoroti peran masyarakat sipil dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat dalam meningkatkan kesadaran isu sanitasi.

Di Indonesia sendiri, krisis sanitasi masih dialami beberapa daerah. Praktik buang air sembarangan pun masih sering dilakukan, bahkan di kota-kota besar.

Baca juga: Restoran Belgia Ini Sajikan Air Minum dari Toilet

Dampak dari krisis sanitasi ini nggak main-main. Berbagai masalah seperti tindak kriminal, terinfeksi penyakit, bahkan kematian menghantui.

Korban yang paling menderita dari kasus sanitasi yang buruk adalah anak-anak dan lansia. Data dari UNICEF Indonesia ada 50.000 anak di Indonesia yang meninggal setiap tahun karena terjangkit penyakit patologis. Sistem imun yang rendah pada anak-anak membuat mereka cepat terinfeksi virus dan bakteri.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait