Hati-hati, Atlet eSport Juga Bisa Cedera!
Jakarta – Tren esports atau olahraga elektronik terus meningkat setiap tahunnya. Profesi atlet esport pun makin banyak diminati karena dianggap potensial dalam meraup penghasilan tinggi.
Tapi sayangnya tren ini kurang diimbangi kesadaran soal kesehatan. Akibatnya banyak pemain esports yang harus pensiun dini karena mengalami cedera.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Antonius Andi Kurniawan menyebut ada lima keluhan cedera yang banyak dialami oleh atlet.
Penyakit yang paling banyak dikeluhkan pemain di antaranya pegal di jari (terutama pangkal jempol), nyeri otot pundak, nyeri otot leher, cedera siku hingga cedera pergelangan tangan.
Keluhan - keluhan tersebut disebabkan karena kesalahan postur duduk yang salah, misalnya duduk membungkuk. Postur duduk ini, kata Andi, dapat membuat otot bahu dan leher menegang dan kaku. Jika dilakukan terus menerus dapat membuat cedera dan kerusakan saraf.
Selain postur duduk, penyebab cedera pada atlet esport terjadi karena intensitas permainan. Durasi permainan yang terlalu lama tanpa diselingi istirahat dan peregangan menjadi pemicu cedera di sekitar jari dan pergelangan tangan.
Nah untuk meminimalisir resiko cedera dan potensi kerusakan saraf, Andi menyarankan para pemain esport memperhatikan postur duduk saat bertanding.
Selain itu, mereka juga disarankan untuk melakukan pemanasan sebelum bertanding dan peregangan di tengah - tengah permainan.
“Setiap 30-60 menit permainan, pastikan gamers istirahat. Minimal selama 5 menit. Lakukan peregangan pada bagian dada, lengan, telapak tangan hingga jari,” papar Dokter Andi.