URtrending

Heboh soal Meteorit Hantam Rumah Warga di Lampung, Ini Faktanya!

Nivita Saldyni, Selasa, 2 Februari 2021 16.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Heboh soal Meteorit Hantam Rumah Warga di Lampung, Ini Faktanya!
Image: Penampakan meteorit yang menghantam salah satu rumah warga di Lampung Tengah, Kamis (28/1/2021) malam. (Humas ITERA)

Lampung - Urbanreaders, masih ingat dengan peristiwa jatuhnya batu yang diduga meteorit ke rumah warga di Lampung beberapa waktu lalu? Yap, ternyata batu tersebut adalah meteorit yang jatuh ke rumah seorang warga bernama Munjilah (60) di Dusun 5 Astomulyo, Desa Muyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Berdasarkan postingan yang viral di berbagai akun media sosial, peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/1/2021) malam. Saat peristiwa itu terjadi terdengar suara benda jatuh dan dentuman yang cukup keras.

Kehadirannya yang misterius membuat warga penasaran. Bahkan kabarnya tak sedikit warga yang berebut air dari rendaman batu yang disimpan di rumah Munjilah itu. Banyak warga percaya batu tersebut berkhasiat, sehingga ada yang meminumnya dan juga mengoleskannya ke tubuh.

Menanggapi peristiwa viral tersebut, tim peneliti dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) pun memastikan kebenarannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan Robiatul Muztaba,S.Si.,M.Si, Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan dan juga Danni Gathot Harbowo, S.Si., M.T., Dosen Teknik Geologi ITERA, batu tersebut ternyata benar-benar meteorit.

Hal itu terbukti dari ciri-ciri yang ada pada batu tersebut. Robiatul mengungkapkan timnya telah menemukan kandungan logam atau stony-iron dan adanya sisi hitam di batuan akibat dari gesekan meteor dengan atmosfer pada batu tersebut. 

“Sesuai ciri-cirinya, batu tersebut mengandung unsur logam atau stony-iron, dan sudah kami uji dengan magnet. Ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer. Ada proses pembakaran di sana,” katanya dikutip dari keterangan resminya, Selasa (2/2/2021).

Batu tersebut juga mengandung unsur hidrat yang memicu oksidasi, guys. Hal ini ditunjukkan dengan warna kekuningan yang ada di batu tersebut. Ia juga memiliki kandungan air, tapi bukan air dari Bumi. Hal ini membuatnya tampak berkarat meski jatuh dalam waktu yang singkat.

Sementara untuk suara dentuman itu sendiri, Robiatul menduga suara tersebut ada hubungannya dengan jatuhnya meteorit ini. Diduga, suara dentuman terdengar saat meteorit pecah di langit atau dikenal sebagai fenomena fireball.

Gathot menambahkan, hasil pengujian batu dengan magnet juga menunjukkan bahwa ia mengandung unsur logam. Namun logam apa saja yang terkandung di dalamnya, Gathot menyatakan belum bisa menyebutkannya.

“Terkait unsur-unsur detail batu meteorit ini akan kami analisa di laboratorium selama satu minggu ke depan, dan mudah-mudahan bisa lebih cepat sehingga kita bisa tau unsur-unsur didalamnya,” ujar Gathot.

Sementara batu masih diteliti lebih lanjut, Gathot berharap warga tidak menyalahgunakan batu tersebut. Apalagi mengonsumsi air rendaman batu ini.

“Dikhawatirkan adanya unsur-unsur yang terkandung di metorit yang terkena panas, dan tekanan akhirnya meradioaktifkan beberapa unsur. Untuk itu kami akan teliti lebih lanjut,” pesannya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait