URnews

Indonesia Kembali Terima 500 Ribu Vaksin AstraZeneca dari Australia

Elga Nurmutia, Rabu, 8 September 2021 20.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Indonesia Kembali Terima 500 Ribu Vaksin AstraZeneca dari Australia
Image: 500 ribu doksin vaksin AstraZeneca dari Australia tiba di Jakarta. (Dok. Kominfo)

Jakarta - Indonesia kembali kedatangan 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Australia. Kedatangan vaksin ini sudah masuk tahap ke-51 melalui mekanisme dose-sharing.

"Batch pertama dari Australia tiba 2 September lalu sebesar 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu (8/9/2021).

Menurutnya, batch kedua ini tiba sehari sebelum dilakukannya 'Pertemuan 2+2' antara kedua negara di Jakarta. Pertemuan 2+2 sendiri merupakan forum dialog untuk membahas isu-isu strategis di tingkat bilateral, regional, maupun global.

"Kedua negara terus berupaya memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif, termasuk dalam situasi penuh tantangan seperti pandemi COVID-19," kata Menlu Retno.

Vaksin yang sudah datang di tanah air ini merupakan bagian dari rencana dukungan 2,5 juta dosis vaksin dari Australia untuk masyarakat Indonesia di tahun 2021.

Selain itu, pemerintah Australia juga berkomitmen untuk memberikan pengadaan vaksin bagi Indonesia sejumlah 77,1 juta dolar Australia. Hal itu nantinya akan disalurkan melalui UNICEF.

Bukan hanya itu, Menlu Retno pun mengucapkan terima kasih untuk Australia atas dukungan kerjasama penanganan COVID-19.

"Atas nama pemerintah Indonesia, saya sampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan rakyat Australia atas dukungan kerjasama penanganan COVID-19. Thank you Australia!" kata Menlu.

Dengan kedatangan vaksin ini, secara keseluruhan Indonesia sudah kedatangan sebesar 225,9 juta dosis vaksin dari berbagai merek baik masih dalam bentuk bulk atau vaksin jadi.

Vaksin terdiri atas vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 33 juta dosis, vaksin Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 153,9 juta. AstraZeneca sebanyak 20 juta dosis, Moderna sebanyak 8 juta dosis, Pfizer sebanyak 2,75 juta dosis, dan Sinopharm sebanyak 8,25 juta dosis.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait