URnews

Indonesia Kembali Terima 8 Juta Vaksin COVID-19 Bulk Sinovac

Kintan Lestari, Senin, 31 Mei 2021 17.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Indonesia Kembali Terima 8 Juta Vaksin COVID-19 Bulk Sinovac
Image: Erick Thohir menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021). (AmiriYandi/InfoPublik/DJIKP/Kemkominfo)

Jakarta - Indonesia hari ini (31/5/2021) kembali lagi menerima dosis vaksin COVID-19.

Siang tadi pukul 11:48 WIB sebanyak 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd. tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). 

Dengan penambahan 8 juta vaksin bulk, maka jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, yang terdiri dari kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).

Disaksikan Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir, vaksin yang baru tiba disimpan dalam 4 envirotainer besar dan 1 envirotainer kecil dan diangkut dengan pesawat Garuda GA 891.

Dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, hingga saat ini Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm, dimana 500 ribu merupakan hibah UEA, serta dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65,5 juta dosis vaksin jadi.

"Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri Erick.

Dari rincian vaksin tersebut memang jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba. Itu terjadi dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi.

Erick Thohir menyebut kedatangan kembali vaksin COVID-19 merupakan komitmen pemerintah untuk mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin guna melindungi masyarakat.

"Kita patut syukuri, karena walau ditengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman, dan terus ditingkatkan," lanjutnya lagi.

Erick juga mengatakan Indonesia tidak hanya mengandalkan impor, tapi juga tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri.

"Hingga saat ini realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis,” pungkasnya.

Menteri 51 tahun itu menekankan vaksinasi tidak hanya akan menyelematkan jiwa dan mengendalikan pandemi, tapi juga untuk menggerakkan kembali roda perekonomian.

“Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1% sampai 5,1% di tahun 2021 bisa kita capai. Kita bangun Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh," tegas Erick.

"Insya Allah kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain. Saya juga ucapkan Terima kasih atas kerja sama kementerian dan lembaga, termasuk, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, yang berjibaku memastikan vaksinasi berjalan dengan baik," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait