URnews

Influencer Diduga Terima Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga, Ini Tanggapan Dokter

Griska Laras, Kamis, 29 Juli 2021 18.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Influencer Diduga Terima Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga, Ini Tanggapan Dokter
Image: Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)

Jakarta -  Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh isu seorang influencer mendapat jatah vaksin dosis ketiga (booster). Padahal semestinya vaksin dosis ketiga ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes).

Menanggapi isu tersebut, dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan, Faisal Yunus, mengaku cukup menyayangkan hal tersebut.

dr. Faisal menegaskan bahwa tenaga kesehatan harus menjadi prioritas vaksinasi dosis ketiga, terutama dokter dan perawat yang setiap hari merawat pasien COVID-19.

"Seharusnya yang diprioritaskan tenaga kesehatan dulu, apalagi mereka yang setiap hari berhubungan langsung dengan pasien COVID-19. Kalau orang-orang itu nggak begitu perlulah karena masih bisa diam (beraktivitas) di rumah," kata dr. Faisal Yunus saat dihubungi Urbanasia, Kamis (29/7/2021).

"Kalau dokter dan perawat tumbang, yang rugi juga masyarakat. Kalau kena COVID-19, mereka harus diisolasi, dan kalau sudah begitu rumah sakit bakal kewalahan karena tenaga medis berkurang. Ujung-ujungnya masyarakat juga kan yang repot. Misalnya kayak di Wisma Atlet, meskipun ruangan bisa ditambah, tapi kalau tenaga kesehatannya terbatas, siapa yang mau rawat? Ini sudah setengah tahun loh, tenaga kesehatan kita sudah pada capek," bebernya.

Lebih lanjut, dr. Faisal menyebut masih banyak dokter dan perawat yang terpapar COVID-19 meski sudah melakukan vaksinasi lengkap. Bahkan tak sedikit dari mereka yang gugur saat bertugas.

"Sudah dua kali vaksin saja masih banyak yang kena (COVID-19), sudah banyak juga kan dokter yang gugur". 

Menurutnya, masyarakat umum boleh saja mendapat vaksin booster, hanya saja harus sabar menunggu giliran. 

"Vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat umum menurut saya perlu untuk membentuk antibodi maksimal, hanya saja untuk saat ini yang diprioritaskan dokter dan perawat," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait