URedu

Ingin Hidup Bahagia? Yuk, Hindari 5 Penyakit Finansial Para Milenial

Urbanasia, Senin, 28 Januari 2019 20.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ingin Hidup Bahagia? Yuk, Hindari 5 Penyakit Finansial Para Milenial
Image: Ilustrasi mengatur keuangan agar bahagia di masa tua (Image: mymoneysouq)

Urban Asia - Bagi kalian yang masih muda, baru lulus kuliah kemudian dapat kerja idaman, mungkin masih sangat jauh untuk memikirkan soal dana darurat atau dana pensiun.Tapi masalahnya, kesalahan keuangan yang banyak dilakukan oleh para generasi milenial di masa mudanya, akan sangat berpengaruh di kehidupan usia 30-an, 40-an hingga 50-an.Untuk itu, rasanya kalian perlu menghindari kesalahan yang cenderung dilakukan oleh kebanyakan para generasi milenial ini deh.  Berikut adalah kesalahan keuangan yang berpontensial membahayakan masa depanmu. 

  1. Tidak Memiliki Dana DaruratMenurut Frank Shields, pendiri dan direktur perencanaan keuangan di Houston-based Future Map Financial, hal ini merupakan kesalahan paling utama yang paling banyak dilakukan oleh generasi millennial. Seperti namanya, dana darurat ini merupakan pos keuangan untuk meng-cover kebutuhan tidak terprediksi seperti musibah kecelakaan yang mengharuskan servis mobil berbiaya besar hingga masalah kesehatan yang tidak terencana sebelumnya. Mayoritas ahli keuangan berpendapat bahwa generasi millennial setidaknya harus memiliki jumlah dana darurat yang setara dengan biaya hidup sehari-hari dalam jangka waktu tiga hingga enam bulan. Contoh gampangnya begini. Ketika pendapatanmu sekitar Rp. 4 juta, idealnya kamu memiliki dana darurat sebesar Rp. 12 juta hingga Rp. 24 juta. Meskipun rasanya seperti sangat besar sekali, kamu bisa kok memulainya dengan langkah kecil.Misalnya dengan menyisihkan sebesar Rp. 200 ribu per bulan. Sehingga per satu tahun kamu bisa memiliki dana darurat sebesar Rp. 2,4 juta. Mudah bukan? "Bisa jadi tidak punya dana darurat akan lebih mengerikan dibanding dengan kehilangan sumber penghasilan. Itulah mengapa adalah sebuah kesalahan besar ketika kamu tidak memiliki dana darurat," terang Shields seperti yang dilansir dari Quicken Loans (23/01).
  2. Terlalu Banyak Hutang Kartu KreditBanyak milenial yang kecanduan menggunakan kartu kredit tanpa pernah melunasi saldo mereka. Akhirnya mereka harus membayar terlalu banyak kredit karena terlalu sering melakukan pembayaran minimum bulanan seperti yang disyaratkan.Kebanyakan menggunakan kartu kredit seperti alat untuk mencapai pembelian barang yang sebenarnya tidak mampu mereka beli. Sharon Marchisello, penulis buku Live Well, Grow Wealth menyatakan sebenarnya boleh saja menggunakan kartu kredit secara teratur. Hanya saja harus diimbangi dengan pembayaran saldo secara penuh setiap bulan. Penggunaan kartu kredit yang benar bahkan dapat membangun skor kredit yang kuat. 
  3. Membeli Rumah Melebihi BudgetMemiliki rumah tidak bisa dipandang sebagai investasi keuangan. Banyak anak muda yang masih terjebak dalam mindset lama bahwa membeli rumah adalah investasi keuangan yang baik apalagi yang terlalu berlebihan dalam hal ini membeli rumah yang nilainya melebihi anggaran.Robert Johnson, professor bidang keuangan di Heider College of Business di Omaha, Nebraska menyatakan terlalu banyak berinvestasi dalam real estate sama dengan memadamkan peluang investasi lain seperti saham dan obligasi. Bahkan menurut Johnso pilihan untuk menyewa rumah bagi millennial lebih bijak dari pada harus membeli rumah. 
  4. Sering Belanja Over BudgetIni sering terjadi pada mereka yang baru memiliki pekerjaan baru. Saking bahagianya, banyak milenial yang kalap dengan membeli furnitur mahal, liburan terus menerus hingga bahkan membeli mobil yang sebenarnya belum perlu. Juga mengiyakan ajakan-ajakan teman kerja untuk liburan akhir pekan hingga nongkrong di cafe atau restoran mahal. Padahal milenial harus faham nih kalau kebutuhan menabung seharusnya sudah mulai dilakukan sejak gajian pertama. Setidaknya 30% gaji mulai disisihkan dan sisanya untuk mengcover kehidupan sehari-hari termasuk pembayaran tagihan dan hiburan.Tentunya pergi liburan atau nongkrong memang mengasyikkan. Namun jangan lupa juga soal masa depan dengan tetap menjaga anggaran minum untuk pos tersebut. Ingat! Intinya adalah jangan kebablasan ya. 
  5. Tidak Mempersiapkan Dana Pensiun Sedini MungkinBanyak anak muda yang terlalu berleha-leha atas pos dana pensiun karena menganggapnya masih sangat jauh jangkauannya. Kameron Helmuth, Wakil Presiden dan Penasehat Manajemen Kekayaan bersama dengan Fort Wayne -sebuah bank negara yang berbasis di Indiana- menyatakan, milenial yang tidak mulai menabung dana pensiun sejak dini adalah kesalahan yang besar. Ia menyarankan kepada milenial untuk memulai menetapkan tujuan tabungan dana pensiun ini sejak dini dengan perkiraan masa pensiun nantinya. Tentunya harus berpegang teguh dengan tujuan yang dibuat meskipun dimulai dari tabungan jumlah kecil.Bagaimana kaum Urban, sudah siap untuk melepas 5 penyakit tersebut? Penulis: Nunung Nasikhah, Kontributor dari Malang
Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait