URsport

Inter Milan Mungkin Harus Tertinggal Dulu, Baru Bisa Menang

Rezki Maulana, Senin, 14 Desember 2020 16.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Inter Milan Mungkin Harus Tertinggal Dulu, Baru Bisa Menang
Image: Inter Milan memang rajanya comeback di Italia. (Twitter @inter)

Cagliari - Inter Milan membuktikan diri kalau mereka memang rajanya comeback di Serie A musim ini. Kemenangan 3-1 atas Cagliari adalah aksi comeback teranyar Nerazzurri.

Mood Inter lagi kurang bagus menyusul tersingkirnya mereka dari ajang Liga Champions. Bahkan Inter tak mampu untuk sekadar tampil di Liga Europa karena jadi juru kunci grup.

Maka dari itu La Beneamata berupaya mencari pelampiasan untuk mengobati rasa kecewa itu. Mumpung yang dihadapi adalah Cagliari yang cuma berada di papan tengah, Inter wajib memaksimalkanya untuk meraih tiga poin di Sardegna Arena, Minggu (13/12/2020) malam WIB.

Memainkan duet Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez. pelatih Inter Antonio Conte juga menurunkan Christian Eriksen sebagai starter. Inter bermain menyerang sejak menit awal dengan memberikan tekanan kepada pertahanan lawan.

Tapi, beberapa kali peluang yang didapat Lukaku, Sanchez, dan Eriksen mampu dibendung kiper Cagliari Alessio Cragno. Yang ada Cagliari malah mengejutkan Inter pada menit ke-42 saat Riccardo Sottil mencetak gol.

Bola muntah hasil sepakan pertamanya yang mengenai Milan Skriniar, langsung disikat oleh Sottil lewat tendangan first time ke pojok kiri gawang Samir Handanovic.

Inter lebih trengginas di babak kedua untuk mendapatkan gol penyama kedudukan. Nicolo Barella membobol gawang mantan timnya lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang tak kuasa dihalau Cragno pada menit ke-77.

Gol itu membuat Inter makin menggila untuk kemudian berbalik memimpin 2-1 di menit ke-84 saat Barella mengirimkan umpan silang ke tiang jauh dan disundul Danilo D'Ambrosio.

Sejak musim 2015/2016, cuma Aleksandar Kolarov dengan 17 gol, pemain belakang yang lebih produktif dari D'Ambrosio dengan 16 gol. Romelu Lukaku menegaskan kemenangan timnya di masa injury time lewat sepakan dari jarak dekat, memanfaatkan serangan balik ke pertahanan Cagliari.

Lukaku makin garang di kandang lawan karena membuat 19 gol dari 24 laga tandang, rasio 0,79 gol per laga. Untuk pertama kalinya juga sejak tahun 1958, Inter mampu membuat 29 gol atau lebih di 11 laga awal.

Inter juga jadi tim Eropa kedua dengan poin terbanyak dari posisi tertinggal, yakni 10 poin, hanya kalah dari 15 poin Manchester United. Inter mengukuhkan posisi di urutan kedua dengan 24 poin, selisih tiga poin dari AC Milan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait