URstyle

Jakarta Fashion Week 2021 Bakal Gelar Show untuk Kenang Barli Asmara

Anisa Kurniasih, Kamis, 22 Oktober 2020 18.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jakarta Fashion Week 2021 Bakal Gelar Show untuk Kenang Barli Asmara
Image: Koleksi 'Dehaliya' Karya Barli Asmara (Instagram/Barli Asmara)

Jakarta - Tahun ini, Jakarta Fashion Week (JFW) 2021 bakal tetap di digelar meskipun di tengah pandemi. Namun, bedanya kali ini JFW 2021 akan digelar tanpa penonton melalui platform digital secara virtual, guys.

Nantinya, acara JFW berlangsung selama empat hari yakni pada 26-29 November 2020 yang bisa disaksikan melalui microsite jfw.tv, juga di kanal media sosial dan media partner dari Jakarta Fashion Week.

Ada 16 show yang akan ditampilkan selama empat hari tersebut. Selain itu, akan ada 61 desainer juga brand fashion yang ikut berpartisipasi.

Direktur Jakarta Fashion Week, Lenni Tedja, membocorkan beberapa desainer di antaranya Rani Hatta, Jenahara, Yosafat Dwi Kurniawan, juga Albert Yanuar.

Lenni menyampaikan, secara kemasan, JFW tahun ini sudah pasti berbeda dari gelaran sebelumnya. Salah satunya adalah adanya show khusus sebagai tribute untuk mengenang karya desainer mendiang Barli Asmara.

"Banyak sekali karya yang sangat baik, dan beliau menurut saya patut diberikan penghargaan. Dan pada JFW tahun ini akan dibuatkan show khusus buat Barli Asmara," kata Lenni dalam konferensi pers virtual dengan media, Kamis (22/10/2020).

Namun, Lenni enggan menjelaskan lebih lanjut terkait konsep show tersebut, guys. Namun, ia memastikan bahwa penonton bisa menyaksikan perjalanan fashion dari Barli Asmara, juga melihat seluruh karyanya baik terbaru hingga yang telah lama rilis.

"Memang kita 100 persen digital. Sama sekali tak ada physical konten. Tapi digital konten tetap dibuat sesuai dengan protokol kesehatan," ucapnya.

Diakui Lenni, menggelar acara secara digital nyatanya lebih sulit. Namun lantaran kondisi pandemi, ia dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan cepat. Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi pada bidang fashion internasional.

"Tentu akan lebih sulit membuat sesuatu yang baru dari biasanya membuat physical event. Karena ada hal-hal yang tak ada di physical event tapi digital event ada. Dulu mikirnya digital lebih mudah karena gak ada penonton, tapi ternyata enggak, lho. Banyak printilan, kita harus belajar cepat," tutup Lenni.
 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait