URstyle

Jalani Operasi 27 Jam, Bayi Kembar Siam di Brasil Berhasil Dipisahkan

Hanisa Sutoyo, Selasa, 2 Agustus 2022 10.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jalani Operasi 27 Jam, Bayi Kembar Siam di Brasil Berhasil Dipisahkan
Image: Ilustrasi - dokter melakukan operasi. (marionbrun/Pixabay)

Jakarta - Seorang ahli bedah saraf dari Inggris berhasil memisahkan anak kembar siam dalam operasi mataron 27 jam dengan dibantu oleh hampir 100 staf medis.

Bayi kembar siam bernama Bernardo dan Arthur Lima berusia 3 tahun itu diketahui terlahir dalam kondisi kepala dan otak menyatu.

Melansir People, Selasa (2/8), ahli bedah anak Noor ul Owase Jeelani dari Rumah Sakit (RS) Great Ormond Street London telah menjalani operasi pada si kembar melalui tujuh prosedur di Instituto Estadual do Cérebro Paulo Niemeyer di Rio de Janeiro, Brasil.

Jeelani menyebut prosedur tersebut sebagai 'pencapaian luar biasa' yang mengharuskan para profesional medis menguasai program pelatihan realitas virtual selama berbulan-bulan sebelum melakukan operasi di kehidupan nyata.

"Berkat pelatihan ini, para ahli bedah di negara-negara terpisah bekerja bersama di ruang realitas virtual yang sama untuk pertama kalinya dalam sejarah," ujar Jeelani, mengutip People dari The Evening Standard, Selasa (2/8).

Jeelani, yang merupakan pendiri Gemini Untwined pada 2018, mengaku sangat khawatir tentang prosedur operasi ini. Sebab, sebelumnya sudah pernah dilakukan upaya yang sama namun malah menimbulkan komplikasi karena jaringan parut.

Karena itu, dia menganggap operasi ini masuk kategori prosedur yang paling sulit di masa sekarang, dan ia sangat mengapresiasi atas keberhasilan yang dicapai oleh staff tim medis.

"Keberhasilan pemisahan Bernardo dan Arthur merupakan pencapaian yang luar biasa oleh tim di Rio dan contoh fantastis mengapa karya Gemini Untwined sangat berharga," jelasnya.

Karena keberhasilan itu pula yang akhirnya membuat Jeelani memberikan harapan serta jalan keluar bagi para anak dan orang tua dengan kondisi serupa. 

"Kami tidak hanya memberikan masa depan baru bagi anak laki-laki dan keluarga mereka, melalui proses kerja tim dan berbagai pengetahuan secara global, kami berharap dapat meningkatkan hasil untuk semua anak dan keluarga yang berada dalam posisi sulit ini," terang Jeelani.

Karena prosedur operasi dinilai sangat sulit, membuatnya memerlukan dana yang tentunya tidak sedikit. Jeelani berharap masyarakat mau mengadakan penggalangan dana ketika memang betul-betul dibutuhkan.

"Ini hanya mungkin melalui sumbangan yang murah hati dari anggota masyarakat," pungkasnya.

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait