URsport

Jika LaLiga Disetop, Semua Klub Bisa Kehilangan Rp 17,5 Triliun!

Rezki Maulana, Kamis, 9 April 2020 13.08 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jika LaLiga Disetop, Semua Klub Bisa Kehilangan Rp 17,5 Triliun!
Image: La Liga. (Twitter)

Madrid - LaLiga akan berusaha sekeras mungkin agar musim 2019/2020 bisa tetap berjalan. Sebab jika kompetisi berhenti di tengah jalan, klub-klub bisa kehilangan uang dalam jumlah besar!

Bersama kompetisi Eropa lainnya, LaLiga kini tengah ditangguhkan sampai batas waktu tidak ditentukan karena pandemi virus corona. Apalagi Spanyol jadi negara kedua dengan jumlah penderita terbanyak di dunia.

Menurut data John Hopkins University, ada 148.220 penderita dengan total 14.792 meninggal dan 48.021 di antaranya sembuh. Melihat grafik persebaran virus corona saat ini, tampaknya puncak pandemi diperkirakan ada di pertengahan April sampai Mei.

Oleh karenanya, belum kelas kapan LaLiga akan bergulir lagi sehingga klub-klub pun terganggu pemasukannya karena tidak adanya pertandingan. Barcelona dan Atletico Madrid sudah memangkas gaji pemain serta staf sampai 70 persen.
 
Dengan kondisi seperti sekarang, ada kemungkinan LaLiga bakal 2019/2020 bakal dibatalkan agar musim 2020/2021 bisa dimulai ketika kondisi sudah kondusif. Meski demikian, opsi tersebut hampir pasti tidak akan diambil karena akan merugikan LaLiga dan klub.

Pasalnya, klub-klub akan kehilangan setidaknya 1 miliar euro atau sekitar Rp 17,5 triliun. Opsi terbaik mungkin adalah kompetisi dihelat tanpa penonton meski klub tetap merugi sekitar 300 juta euro atau Rp 5,2 T.

"Kalau kita melihat ke dampak ekonomi, termasuk dengan uang yang bisa kami dapatkan dari kompetisi-kompetisi Eropa, pemasukan klub-klub Spanyol yang bakal hilang kalau kami tidak kembali bermain adalah 1 miliar euro," tutur Presiden LaLiga, Javier Tebas, seperti dilansir BBC.

"Sementara kalau kami bermain lagi tapi tanpa penonton, kehilangannya adalah 300 juta euro. Bahkan meskipun kami kembali bermain dengan penonton, kerugian yang sudah dipicu akibat situasi ini mencapai 150 juta euro (Rp 2,6 triliun)," lanjutnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait