URsport

Joachim Loew Tinggalkan Timnas Jerman Usai Piala Eropa 2020

Rezki Maulana, Rabu, 10 Maret 2021 21.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Joachim Loew Tinggalkan Timnas Jerman Usai Piala Eropa 2020
Image: Joachim Loew tinggalkan Timnas Jerman usai Piala Eropa 2020. (Twitter @DFB_Team_EN)

Frankfurt - Joachim Loew ternyata lebih cepat meninggalkan Timnas Jerman. Dari awalnya setelah Piala Dunia 2022, Loew akan mundur usai selesai tampil di Piala Eropa 2020.

Loew sejatinya tinggal menyisakan semusim masa kontraknya, yakni di Piala Dunia di Qatar tahun depan. Itu artinya Loew masih punya dua turnamen besar sebelum mundur.

Tapi, Loew rupanya ingin regenerasi pelatih berjalan lebih cepat di tubuh Die Mannschaft. Alhasil, Loew memilih untuk mundur ketika tugasnya di Piala Eropa 2020 tuntas.

Piala Eropa yang ditunda tahun lalu karena pandemi COVID-19, akan dihelat mulai 12 Juni-12 Juli 2021.

Itu artinya Loew jadi pelatih timnas terlama di dunia karena sudah menangani Jerman sejak 2006, menggantikan posisi Juergen Klinsmann yang mundur setelah Piala Dunia tahun itu.

Jika dihitung sejak jadi asisten Klinsmann, Loew sudah 17 tahun berada di balik kemudi timnas Jerman. Prestasi terbaik Loew adalah membawa Jerman juara Piala Dunia 2014 dan Piala Konfederasi 2017, serta runner-up Piala Eropa 2008.

Sayangnya, Jerman tampil buruk di Piala Dunia 2018 lalu saat Loew gagal melajukan timnya dari fase grup.

Pelatih berusia 61 tahun itu punya 189 laga bareng Jerman dengan rasio kemenangan 63,49 persen alias 120 kemenangan.

"Saya sudah mempertimbangkannya secara serius, dengan penuh kebanggaan dan rasa puas. Tapi, di saat bersamaan saya sangat termotivasi untuk tampil di Piala Eropa mendatang," tutur Joachim Loew seperti dikutip ESPN.

"Bangga karena ini adalah sesuatu yang sangat spesial dan merupakan kehormatan untuk saya bisa berkontribusi untuk negara saya. Dan juga karena saya bisa bekerja dengan para pesepakbola terbaik negara ini selama hampir 17 tahun, dan mendukung perkembangan mereka," sambungnya.

"Saya mengalami masa-masa jaya dan pahit bersama mereka, tapi di atas itu semua adalah momen-momen luar biasa serta ajaib - tidak hanya juara Piala Dunia 2014 di Brasil. Saya selalu merasa berutan budi kepada DFB yang selalu memberikan saya dan tim lingkungan kerja yang ideal," tutup Loew.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait