URtrending

Jokowi Ajak Masyarakat Berdamai dengan Corona, JK: Kalo Virusnya Nggak Mau?

Healza Kurnia H, Rabu, 20 Mei 2020 20.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi Ajak Masyarakat Berdamai dengan Corona, JK: Kalo Virusnya Nggak Mau?
Image: Jusuf Kalla. (instagram @jusufkalla)

Jakarta - Pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai mengajak masyarakat untuk berdamai dengan virus corona (covid-19), kini menjadi perhatian publik.

Bahkan, Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) menilai istilah 'hidup berdamai dengan virus Corona (COVID-19)' tidak tepat. Menurut Jusuf Kalla, istilah "berdamai" baru bisa dilakukan apabila kedua belah pihak sama-sama menginginkan perbaikan.

"Berdamai itu kalau dua-duanya ingin berdamai," ungka Jusuf Kalla dalam diskusi virtual Universitas Indonesia Webinar "Segitiga Virus Corona", Selasa (19/5/2020).

"Kalau kita hanya ingin damai, tapi virusnya enggak, bagaimana?" sambungnya.

Di sisi lain, Kalla juga menyinggung bahwa ajakan untuk berdamai cukup kontras dengan sifat virus corona itu sendiri.

"Jadi istilah damai itu agak kurang pas karena damai itu harus kedua belah pihak. Tidak ada kedamaian bagi mereka. You kena you bisa sakit bisa mati," imbuh Jusuf Kalla.

Menurut JK, istilah yang lebih pas diungkapkan adalah perubahan pola hidup. JK mengajak masyarakat hidup dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Corona.

Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.

"Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," tutur dia.

"Jadi tidak ada ya, kita gencatan senjata nanti tahun depan lagi mulai. Nggak ada istilahnya. Perdamaian gitu. Mungkin yang ada kebiasaan kita yang harus berubah. Itu mungkin ingin dianggap bahwa kita hidup berbarengan, tetap pakai masker terus, cuci tangan terus, apa terus. Tidak berarti kita berdamai, karena risikonya mati," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait