URnews

Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB: No One Safe Until Everyone Is

Anita F. Nasution, Rabu, 23 September 2020 16.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB: No One Safe Until Everyone Is
Image: Jokowi saat menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Rabu (23/9/2020. (Instagram @jokowi)

Jakarta - Pada Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Rabu (23/9/2020), dalam pidatonya secara virtual, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dunia yang damai dan kita impikan belum tercapai hingga saat ini. 

Pernyataan tersebut disampaikannya usai mengingatkan kembali tujuan dibentuknya PBB yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik perang yang terjadi di dunia. 

"PBB dibentuk agar perang dunia ke II tidak terulang kembali, PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil dan sejahtera. Karena perang tidak menguntungkan siapapun," ucap Jokowi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menyampaikan bahwa hingga saat ini konflik di belahan dunia masih terjadi, mulai dari kemiskinan hingga kelaparan yang masih terus dirasakan. 

Hal tersebut disebabkan karena prinsip-prinsip PBB dan hukum international kerap tidak diindahkan bahkan tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. 

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan bahwa konflik di belahan dunia saat ini semakin memprihatinkan sejak adanya pandemi COVID-19

Konflik di tengah pandemi saat ini membuat hubungan negara semakin tepecah akibat adanya rivalitas yang tinggi. Jokowi mengingatkan bahwa setiap negara seharusnya menggunakan metode 'win-win' untuk saling menguntungkan. 

"Di saat seharunya kita semua bersatu padu, bekerjasama melawan pandemi, yang justru kita lihat masih terjadi perpecahan dan rivalitas yang semakin kejam," ujar Jokowi. 

Jokowi kembali menyampaikan ke khawatirannya terhadap kebijakan dan perdamaian yang lestari akan goyah dan sirna dikarenakan perpecahan dan rivalitas yang masih tinggi antar negara. 

"No one safe until everyone is," tambahnya.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait