Jumlah Petani Makin Dikit, Bango Gagas Program Regenerasi Petani

Jakarta - Profesi petani dianggap sebagai profesi yang tidak keren. Alhasil anak-anak muda sekarang enggan melirik profesi tersebut.

Alhasil jumlah petani menurun. Data dari Badan Pusat Statistik memperlihatkan bahwa jumlah petani menurun dalam kurun waktu 2 tahun. Jumlahnya pun tidak sedikit, yakni 4 juta petani.

Di desa-desa, 65% dari jumlah petani berusia 45 tahun ke atas, sementara hanya 4% petani saja yang berusia 15-23 tahun.

Melihat jumlah petani Indonesia yang makin berkurang, Bango sebagai brand yang berkomitmen pada kuliner Indonesia membuat program untuk regenerasi petani. Berkolaborasi dengan The Learning Farm Indonesia, Bango menggagas program bernama Program Petani Muda.

Program tersebut merupakan program pembinaan intensif dalam waktu 3 bulan bagi 25-40 petani yang dipilih Bango dan The Learning Farm Indonesia.

Baca Juga: Asyik! 5 Pemenang 'Bango Penerus Warisan Kuliner 2019' Dapat Rp 100 Juta

Dalam program tersebut petani terpilih akan diajarkan keterampilan hard skill seperti bertani yang ramah lingkungan, dan soft skill seperti keterampilan mengoperasikan komputer, belajar media sosial, serta paham akan market yang dituju.

Untuk mendukung regenerasi petani, Bango lewat kemasan khusus "Cita Malika" mengajak pecinta kuliner Indonesia untuk membantu menjalankan Program Petani Muda.

Beberapa tokoh yang mendukung program regenarasi petani ini adalah desainer Didiet Maulana dan penulis Dee Lestari.

Untuk menunjukkan dukungannya, Didiet Maulana mendesain kemasan khusus "Cita Malika", yang mana inspirasinya ia dapat saat berkunjung ke tempat petani malika di Desa Lendah.

Sementara Dee Lestari mengisahkan cerita para petani yang ia temui langsung di balik kemasan Bango "Cita Malika".