Kabinet Baru Terbentuk, Sandiaga Uno Siap Beri Kritik Bersahabat

Malang - Formasi nama-nama Menteri dan pembantu Presiden lainnya tentu menjadi sorotan publik. Banyak komentar yang pesimis dengan kinerja Menteri karena dianggap tak sesuai bidang dan keahlian.

Namun Sandiaga Uno memilih bungkam. Ia menyatakan bahwa dirinya tak ingin banyak berkomentar banyak soal formasi kabinet baru ini.

“Beri kesempatan. Ini kan baru diumumkan. Kita beri kesempatan mereka bekerja. Saya tidak ingin larut dalam komentar mengomentari program kerja dan lain sebagainya,” kata Sandiaga kepada awak media.

Baca Juga: Prabowo Jadi Menhan, Apa Komentar Sandiaga Uno?

Menurutnya, Menteri-menteri ini telah mendapatkan target dan tantangan tersendiri untuk masa depan seperti target pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7 sampai 8 persen.

“Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa Indonesia akan bertumbuh ekonominya menjadi 7 trilliun dollar di tahun 2045,” tegasnya.

Diakuinya, target ini memang cukup berat namun tetap saja ada kemungkinan bisa dicapai.

“Biarkan mereka bekerja dulu dan kita berikan secara periodik masukan yang kontruktif dan bersahabat. Biarkan mereka mengeksekusi program kerja. Saya rasa mandat sudah jelas dan secara periodik nanti harus diberikan masukan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Sandiaga, salah satu cara untuk menumbuhkan perekonomian yakni mendorong generasi muda untuk siap terjun menjadi wirausaha agar tercipta lapangan-lapangan kerja baru.

Baca Juga: Sandiaga Uno ‘Sentil’ Nadiem Makarim soal Jadi Mendikbud

“Ini yang menjadi PR kita. Saya akan menyampaikan apa adanya karena saya di luar pemerintahan saya bisa menyampaikan apa adanya dan memberikan semangat untuk sebuah perubahan,” terangnya.

Menurutnya, kebijakan yang baik yang harus didorong. Dan jika muncul kebijakan tak tepat harus segera dikritik.

“Jangan khawatir bahwa kita akan bermusuhan tapi kita justru memberikan kritikan yang bersahabat,” ujarnya.

Nah, soal Undang-undang lapangan kerja yang dibicarakan Presiden baru-baru ini, menurut Sandiaga sebenarnya itu sudah menjadi platform perjuangannya dalam 2 program utama yaitu oke oce atau pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Rumah Siap Kerja.