KAI Daop 9 Jember Lapor Polisi soal Tumpukan Batu di Tengah Rel Lumajang

Jember - PT KAI Daop 9 Jember akhirnya melaporkan kejadian tumpukan batu di tengah rel kereta api di Lumajang, Jawa Timur yang viral pada Sabtu (22/2/2020) lalu.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember, Mahendro Trang Bawono mengaku kejadian batu yang ditumpuk di tengah rel perlintasan itu baru pertama kali terjadi di wilayah kerjanya.
Jika biasanya hanya ulah iseng anak-anak menata batu di atas rel, kali ini Mahendro menduga ada kejadian di Desa Jatiroto ini adalah ulah pihak tak bertanggung jawab yang sengaja melakukannya.
Baca Juga: [Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty Minta Maaf, #hamil Jadi Topik Panas Warga Twitter](Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty Minta Maaf, #hamil Jadi Topik Panas Warga Twitter)
Untuk itu, ia mengaku pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian setempat.
"Kami juga sudah melaporkan kepada aparat kepolisian terkait peristiwa itu, sehingga berharap pelaku yang melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan penumpang kereta api dapat ditangkap secepatnya," kata Mahendro di Jember, Minggu (23/2/2020) seperti dilansir Antara.
Menurut Mahendro, petugas penilik jalan PT KAI menemukan tumpukan batu berukuran sedang yang tersusun di tengah rel kereta api itu pada pukul 16.15 WIB, sebelum ada kereta api yang melintas di jalur itu.
"Kami sangat menyayangkan kejadian itu, namun beruntung tumpukan batu ditemukan lebih dulu oleh petugas sebelum perjalanan KA Sritanjung rute Lempuyangan-Banyuwangi yang melintas di kawasan Jatiroto pada pukul 17.14 WIB dan KA Probowangi rute Banyuwangi-Surabaya melintas di kawasan tersebut pada 17.38 WIB," katanya.
Baca Juga: Indonesia 'Naik Kelas' Jadi Negara Maju, Ini Dampak Negatifnya Menurut Pengamat
Dari kejadian ini, Mahendro mengimbau masyarakat untuk tidak menaruh benda-benda apapun di tengah atau pun di atas rel kereta api.
Sebab, hal ini bisa membahayakan keselamatan para penumpang kereta api.
"Kami juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitar jalur rel KA untuk ikut menjaga dan tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api," pesan Mahendro.