URsport

Kaleidoskop Olahraga: 2020 Tahun Penuh Duka dan Pandemi Virus Corona

Rezki Maulana, Jumat, 1 Januari 2021 08.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kaleidoskop Olahraga: 2020 Tahun Penuh Duka dan Pandemi Virus Corona
Image: Kobe Bryant meninggal awal tahun ini karena kecelakaan helikopter (@ComplexSneaker /Twitter)

Jakarta - Tahun 2020 benar-benar gelap untuk dunia olahraga. Pandemi virus corona dan kabar duka menyelimuti sedari awal tahun.

Publik dikejutkan dengan kecelakaan hebat yang menimpa bintang basket Kobe Bryant. Pada 28 Januari lalu, Kobe tewas dalam kecelakaan helikopter di California sesaat setelah dia terbang dari rumahnya.

Ikut bersama Kobe adalah putri tertuanya Giannina. Keduanya berencana mengikuti sesi latihan di akademi basket milik Kobe namun takdir berkata lain. Duka mendalam dialami seluruh insan olahraga terutama pelaku basket.

Kepergian Kobe yang mendadak ini begitu mengejutkan sehingga butuh waktu lama untuk melupakan kesedihan itu. Selama kariernya, Kobe lima kali memenangi gelar NBA (2000, 2001, 2002, 2009 and 2010) bersama Lakers yang ia bela pada periode 1996-2016. Ia juga membantu Timnas Basket AS meraih dua medali emas Olimpiade, pada 2008 dan 2012.

Setelah itu pada bulan Maret, Pandemi virus corona menyerang sehingga membuat aktivitas olahraga berhenti total selama tiga bulan. Berhentinya aktivitas olahraga ini membuat klub-klub kehilangan pemasukan sehingga harus melakukan pengetatan keuangan, termasuk memotong gaji para pemain.

Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid jadi tiga klub raksasa Eropa yang melakukannya. Barcelona bahkan sampai membuat para pemain berkonflik dengan petinggi klub. Pandemi virus corona juga membatalkan sejumlah turnamen besar yang harusnya dihelat tahun ini, seperti Piala Eropa 2020, Copa America 2020, dan Olimpiade 2020.

Para bintang lapangan hijau pun tak lepas dari teror pandemi virus corona. Meski kompetisi sudah berjalan lagi sejak Juni lalu, sepakbola saat ini tidak lagi sama karena adanya protokol kesehatan sehingga membuat penonton tidak bisa hadir di stadion.

Lapangan hijau juga kehilangan beberapa bintangnya seperti Jack Charlton, Paolo Rossi, Papa Bouba Dioup, Gerard Houllier, dan tentunya Diego Maradona. Kematian Maradona yang mendadak juga membuat fans bersedih bukan main.

Maradona meninggal dunia karena henti jantung dan komplikasi usai operasi pengangkatan gumpalan darah di otaknya November lalu. Benar-benar tahun yang penuh duka untuk para penikmat olahraga.

Tapi, di balik dua itu terselip kebahagiaan untuk beberapa klub, terutama Liverpool dan Bayern Munich. Liverpool sukses menyudahi puasa panjang 30 tahun usai menjadi juara Premier League.

Sementara, Bayern meraih treble winners kedua dalam tujuh tahun terakhir. Total tahun ini Bayern sudah meraih lima gelar di seluruh kompetisi. Penyerangnya Robert Lewandowski didapuk sebagai pemain terbaik FIFA karena performa hebatnya sepanjang tahun.

Apakah tahun 2021 akan membaik? Mari kita berdoa semoga segalanya berjalan lancar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait