URtrending

Kalender Suku Maya Prediksi Kiamat Hari Ini, Astronom Buka Suara

Nunung Nasikhah, Minggu, 21 Juni 2020 13.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kalender Suku Maya Prediksi Kiamat Hari Ini, Astronom Buka Suara
Image: Twitter/PaoloTagaloguin

Belakangan publik dihebohkan dengan kabar mengenai prediksi kiamat oleh Suku Maya yang jatuh pada hari ini, 21 Juni 2020.

Kalender Suku Maya tersebut sebelumnya juga sempat menggegerkan dunia dengan prediksi kiamat pada 21 Desember 2012. Namun, prediksi tersebut diklaim sebagai “salah baca” dan merevisinya menjadi 21 Juni tahun 2020.

Prediksi kiamat tersebut muncul kembali setelah peneliti bernama Paolo Tagaloguin menjelaskan teorinya di Twitter.

"Mengikuti Kalender Julian, kami secara teknis pada tahun 2012 ... Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergeseran ke Kalender Gregorian adalah 11 hari ... Selama 268 tahun menggunakan Kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari = 2.948 hari. 2.948 hari / 365 hari (per tahun) = 8 tahun,” tulisnya dalam Twitter.

“Menurut kalender Julian, kita saat ini di tahun 2012 dan bukan di tahun 2020. 21 Juni 2020 sebenarnya akan menjadi 21 Desember 2012. Menurut #mayancalendar,” imbuhnya.

Prediksi kiamat tersebut dibantah oleh para astronom. Mereka menyatakan bahwa kepercayaan kalender Maya tidak sesuai dengan kebenaran ilmiah.

Hasan Al Hariri, CEO Grup Astronomi Dubai, mengatakan kepada Gulf News bahwa sains itu elegan dan indah, tetapi itu membutuhkan upaya untuk memahami.

“Ini adalah kesempatan emas untuk mendidik orang,” tuturnya, dilansir dari express.co.uk (21/6/2020).

Astronom lain juga menolak klaim itu, dengan menyatakan bahwa matematika dan interpretasi baru itu adalah hal yang salah.

Astronom Phil Plait menjelaskan pada SyFy bahwa kalender Gregorian tidak hilang 11 hari per tahun. Pada dasarnya, kalender Julian, yang banyak digunakan sejak dulu, tidak memperhitungkan tahun kabisat.

Melansir informasi dari history.com, populasi Suku Maya yang berpusat di dataran rendah tropis yang saat ini disebut Guatemala tersebut pernah menjadi pusat kekuasaan dan memiliki pengaruh besar sekitar abad keenam masehi.

Bangsa Maya unggul dalam bidang pertanian, tembikar, penulisan hieroglif, pembuatan kalender dan matematika, serta banyak memiliki peninggalan arsitektur mengesankan dan karya seni simbolis.

Sebagian kota-kota batu besar Maya ditinggalkan pada 900 M. Sejak abad ke-19 para ilmuwan telah berdebat tentang penyebab runtuhnya kejayaan bangsa Maya.

Di awal generasi suku Maya, hanya ada satu bahasa. Akan tetapi pada periode Pra-Klasik, keanekaragaman bahasa mulai berkembang di antara berbagai bangsa Maya.

Di Meksiko dan Amerika Tengah, sekitar 5 juta orang berbicara 70 bahasa Maya dan kebanyakan dari mereka ber-bilingual dalam bahasa Spanyol.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait