Kasus COVID-19 di Cina Pecahkan Rekor

Jakarta - Sejak pandemi COVID-19 melanda Cina pada akhir 2019, Negeri Tirai Bambu baru mengalami kenaikan kasus tertinggi pada November 2022.
Melansir france24, Selasa (29/11/2022), berdasarkan data Biro Kesehatan Nasional per Rabu pekan lalu Cina mencatat 31.454 kasus domestik dan 27.517 kasus tanpa gejala.
Sebenarnya angka kasus ini terbilang kecil mengingat populasi Cina mencapai 1,4 miliar. Tapi, karena Beijing menerapkan kebijakan nol-COVID, kasus sedikit pun membuat satu kota bisa di-lockdown.
Sayangnya, kebijakan nol-COVID ini membuat warga lelah. Mendekati peringatan ketiga pandemi, warga marah dan protes sebab kebijakan ini melumpuhkan produktivitas ekonomi negara tersebut.
Aksi demo terjadi di pabrik iPhone Foxconn di Cina Tengah. Dalam video yang beredar, terlihat puluhan aparat memakai hazmat dengan tongkat di tangan mereka berusaha mengejar para pendemo.
Pada pertengahan April, kasus COVID-19 di Cina melebihi 29.390 kasus. Akibatnya, Shanghai di-lockdown dan penduduk kembali kesulitan bahkan untuk membeli makanan dan mendapatkan perawatan medis.
Bukan hanya Shanghai, Kota Beijing, Guangzhou, dan Chongqing juga ikut memperketat pembatasan COVID-19 seiring kenaikan kasus.
Orang yang mau menginap di hotel, mengunjungi pusat perbelanjaan, masuk gedung pemerintah, wajib menunjukkan hasil tes negatif PCR yang berlaku selama 48 jam.
Pemerintah telah bersiap menghadapi kenaikan kasus ini, mereka membangun ribuan kamar rumah sakit darurat untuk menampung pasien di Guangzhou. Di kota ini lah sepertiga kasus COVID-19 di Cina ditemukan.