URnews

Kasus Harian Corona Indonesia Tertinggi Dunia, Salip Inggris dan India

Nivita Saldyni, Jumat, 9 Juli 2021 13.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Harian Corona Indonesia Tertinggi Dunia, Salip Inggris dan India
Image: Ilustrasi COVID-19 (Freepik)

Jakarta - Kasus positif COVID-19 harian di Indonesia telah jadi yang tertinggi di dunia. Hal ini diungkapkan oleh Hery Trianto, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas COVID-19 saat live di Instagram @stafkhususpresiden_komunikasi bersama M Fadjroel Rachman, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Jumat (9/7/2021).

“Penularan (kasus positif COVID-19) harian kita sekarang sudah tertinggi di dunia. Kemarin 38 ribu, itu sudah di atas Inggris, bahkan di atas India,” kata Hery.

. Jumlah ini lebih banyak ketimbang Rabu (7/7/2021) yang berjumlah 34.479 kasus. Hal ini pun membuat total kasus COVID-19 di Indonesia tembus lebih dari 2,4 juta kasus.

Lonjakan angka terkonfirmasi positif COVID-19 ini, kata Hery diikuti dengan tingginya testing. Di mana, dari yang biasanya testing harian rata-rata di angkat 100 ribu, kini menjadi 200 ribu sejak awal Juli lalu.

“Memang kalau kita lihat lebih dalam, testing kita juga meningkat pesat. Waktu Juni, rata-rata testing harian kita 100 ribu, sekarang sudah 200 ribu. Jadi semakin banyak testing, kemungkinan ditemukannya kasus semakin besar,” jelasnya.

“Itu bagus karena dengan begitu kita bisa melakukan mitigasi risiko secara lebih baik,” imbuhnya.

Oleh sebab itulah, kata Hery, pemerintah kemudian mengambil langkah untuk memutuskan PPKM Darurat di Jawa-Bali yang kondisinya kian mengkhawatirkan.

“Maka kemudian pemerintah memutuskan PPKM Darurat di Jawa-Bali yang sudah merah. Rumah sakit sudah kewalahan, obat-obat dan oksigen juga sempat mengalami kelangkaan. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan suplainya mulai ditambah baik dari perawat maupun alat medisnya,” ungkap Hery.

Namun menurutnya semua upaya ini tak akan mampu melandaikan kasus COVID-19 jika tidak dibarengi dengan partisipasi aktif dari masyarakat. Apalagi seperti yang kita tahu, sudah banyak dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang gugur dan menjadi korban ganasnya virus Corona.

“Tetapi apapun sebetulnya yang dilakukan di sektor hilir gak akan mampu jika di sektor hulunya tidak ikut berpartisipasi, menahan diri,” pungasnya.

“Jadi mari, kita sama-sama menjaga dengan berkontribusi melindungi diri kita untuk melindungi keluarga kita, yang kemudian melindungi lingkungan kita, kemudian kota kita, bangsa, dan negara kita,” pesan Hery.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait