URtech

Kebijakan Baru WhatsApp Bikin Pengguna Beralih ke Telegram

Afid Ahman, Jumat, 8 Januari 2021 15.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kebijakan Baru WhatsApp Bikin Pengguna Beralih ke Telegram
Image: Ilustrasi telegram. (beeboom)

Jakarta - Kebijakan baru WhatsApp dianggap semena-mena oleh pengguna. Inbasnya banyak pengguna yang ingin beralih ke Telegram.

Ajakan untuk ‘selingkuh’ ke Telegram pun ramai di media sosial. Tak pelak tagar Telegram menjadi trending topic di Twitter Indonesia.

“Mari bermigrasi manteman dari pada riweh pke wa mending pke telle lbh privasi, resolusi foto jg bagus n msh byk lg keuntungan pke telle..yuk mariii ,” ujar akun @AnuttaraVirza.

“Otw pindah ke #Telegram,” kata akun @bibblleee.

“WA makin semena-mena obok2 privacy chat kita. Alih2 segala data chat kita boleh disharing ke FB company yg banyak platformnya. Yuk pd pindah ke Telegram sepenuhnya,” ajak akun @namastayoga23.

Seperti diketahui, WhatsApp penggulirkan update kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru. Isinya memaksa pengguna untuk setuju membagi data mereka dengan Facebook.

Kebijakan baru ini tertuang dalam update yang baru saja digulirkan WhatsApp. Ketika pengguna membuka aplikasi akan muncul pop-up pemberitahuan yang ‘menodong’ pengguna untuk setuju dengan perubahan kebijakan privasi dan persyarratab layanan yang baru.

Pembaruan tersebut meliputi;
- Layanan WhatsApp dan caranya memproses data
- Cara bisnis menggunakan layanan yang di-hosting oleh Facebook untuk menyimpan dan mengelola chat WhatsApp
- Cara WhatsApp bermitra untuk menawarkan intergasi produk.

“Dengan mengetuk SETUJU, Anda menerima ketentuan dan kebijakan privasi baru yang akan berlaku pada tanggal 8 Februari 2021,” tulis WhatsApp dalam pengumuman tersebut.

Persyaratan baru ini berlaku sebelum 8 Februari 2021. Bilamana pengguna tidak sepakat, WhatsApp menegaskan tidak dapat menggunakan layanan mereka lagi.

Pengguna kemudian menganjurkan pengguna mengunjungi pusat bantuan jika ingin menghapus akunnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait