Keluarga Nekat Bongkar, Peluk dan Cium Jenazah PDP COVID-19 Asal Kendari

Kolaka - Belum lama ini video tangis keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang meninggal viral di media sosial. Pasien tersebut berstatus sebagai PDP karena baru saja pulang umrah beberapa waktu lalu. Ia meninggal setelah menjalani isolasi selama 3 hari di RSUD Bahteramas Kendari Sulawesi Tenggara.
Dalam video tersebut, keluarga PDP COVID-19 nampak menangis histeris dan mengeluarkan jenazah yang sudah dibungkus dengan plastik dari sebuah mobil. Situasi di rumah duka juga ramai dipenuhi keluarga dan pelayat yang datang memakai masker.
Di video lain, keluarga korban membuka lilitan plastik dan lakban yang membungkus jenazah. Mereka keluarga juga menciumi dan memeluk jenazah perempuan berusia 32 tahun itu sebelum dimakamkan.
Direktur RS Bahteramas, dr Sjarif Subiakto pun angkat bicara menanggapi video yang viral tersebut. Ia tim medis sudah berusaha menangani sesuai prosedur, mengafani dan melapisi jenazah dengan plastik. Pihak rumah sakit juga menawarkan peti jenazah, tapi keluarga menolak dan nekat membawa pulang dengan mobil pribadi.
"Ya terpaksa kami buat surat pernyataan kalau ada sesuatu yang terjadi, pihak keluarga yang menanggung akibatnya karena kami sudah melakukannya sesuai SOP dan sudah memaksa," katanya.
Kepala Satuan Gugus Tugas Penanganan Virus COVID-19 Sulawesi Tenggara, La Ode Rabiul Awal juga menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya apa yang dilakukan pihak rumah sakit masih adalah tindak pencegahan penyebaran virus COVID-19 meski status pasien meninggal saat ini belum bisa dipastikan.
Saat ini mereka masih menunggu hasil tes yang dikirim ke Laboratorium Litbangkes Kemenkes, Jakarta. Ia juga menyarankan orang-orang yang menyentuh jenazah mengisolasi diri kalau status hasil lab korban hasilnya positif.
"Kalau hasil yang keluar positif, orangg-orang yang menyentuh jenazah disarankan mengisolasi diri," katanya.