Kenapa Planet Saturnus Punya Cincin? Begini Jawabannya Menurut Ilmuwan

Jakarta - Kita semua tahu, Saturnus adalah planet yang paling mencolok di tata surya. Pasalnya, bentuk dari planet satu ini berbeda dari yang lain lantaran memiliki cincin yang mengelilinginya.
Penasaran nggak sih, sebenarnya cincin ini berasal dari mana? Melansir CNN World, para ilmuwan mengatakan, mereka memiliki teori baru tentang bagaimana planet ini bisa mendapatkan tampilan khasnya.
Menurut ilmuwan luar angkasa di Massachusetts Institute of Technology dan University of California, cincin Saturnus mungkin berasal dari bulan kuno yang hilang.
Sekitar 160 juta tahun yang lalu, bulan ini menjadi tidak stabil dan berayun terlalu dekat dengan Saturnus. Sehingga para peneliti menggambarkan hal itu sebagai 'pertemuan' yang menghancurkan bulan.
Soalnya Saturnus kemungkinan menelan 99 persen bulan dan sisanya tertahan di orbit. Yang tertahan itu kemudian terpecah menjadi bongkahan es kecil yang akhirnya membentuk cincin planet.
Dalam penelitian sebelumnya, diperkirakan cincin Saturnus berusia 100 juta tahun. Jauh lebih muda dari planet itu sendiri. Sehingga, hal ini masih menjadi topik hangat yang diperdebatkan.
"Berbagai penjelasan telah ditawarkan, tetapi tidak ada yang benar-benar meyakinkan. Hal yang keren adalah bahwa usia muda cincin yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan secara alami dijelaskan dalam skenario kami, ” kata penulis studi Ilmu Planet, Jack Wisdom, di Massachusetts Institute of Technology.
Tak hanya menyoroti cincin cantik yang mengelilingi Saturnus, studi ini juga berkaitan dengan kemiringan planet itu yang dianggap tak lazim.
Sebelumnya para astronom menduga kemiringan planet 26,7 derajat berasal dari interaksi gravitasi dengan tetangganya Neptunus. Namun menurut penelitian, teori bulan kuno yang menghilang dapat memberikan penjelasan lebih baik.
Kedua planet itu mungkin pernah sinkron, dan hilangnya bulan sudah cukup untuk mengeluarkan Saturnus dari tarikan Neptunus dan membiarkannya miring seperti sekarang.
Para ilmuwan percaya, peristiwa yang sama mungkin telah menyebabkan bulan Saturnus, Titan, yang merupakan bulan terbesar kedua di tata surya memulai orbitnya yang aneh. Menurut studi, bulan ini bermigrasi dengan cepat keluar dari Saturnus sekitar 11 sentimeter (4,3 inci) per tahun.