URsport

Keren! Karisma Evi Tiarani Pecahkan Rekor Dunia di World Para Athletics Championships 2019

Nivita Saldyni, Sabtu, 16 November 2019 10.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren! Karisma Evi Tiarani Pecahkan Rekor Dunia di World Para Athletics Championships 2019
Image: Reuters

Dubai - Indonesia kembali berhasil mengantongi medali emas dalam memecahkan rekor pada World Para Athletics Championships 2019 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (13/11/2019).

Keberhasilan ini diraih oleh atlet para atletik, Karisma Evi Tiarani dengan memecahkan rekor dunia di nomor 100m putri kelas T63.

Kabar bahagia ini diunggah oleh Kemenpora melalui akun Instagram @kemenpora, Kamis (14/11/2019) lalu.

Dari unggahan tersebut diketahui Karisma berhasil mencatatkan waktu 14,72 detik. Keberhasilan itu sekaligus menjadi raihan emas pertama Indonesia dalam ajang yang digelar mulai 7 November itu.

Tak tanggung-tanggung, keberhasilan Karisma ini membuatnya berhak mendapatkan tiket ke Paralimpik Tokyo 2020.

Baca Juga: Top! Aries Susanti Raih Emas Piala Dunia Panjat Tebing dan Bikin Rekor Dunia

Catatan waktu Karisma berhasil melampaui atlet asal Italia, Monica Graziana Contrafatto, yang berada di posisi kedua dengan catatan waktu 15,56 detik, dan Gitte Haenen asal Belgia dengan catatan waktu 15,60 detik di tempat ketiga.

Dilansir Antara, Karisma mengaku tak pernah menyangka bisa meraih medali emas serta memecahkan rekor pada kejuaraan dunia itu.

Perempuan berusia 18 tahun ini mengaku tak memasang target bisa meraih medali emas, apalagi memecahkan rekor dunia. Ia merasa para pesaingnya yang merupakan atlet-atlet senior, jauh lebih berpengalaman dibandingkan dirinya

“Tidak menyangka karena saya harus bersaing dengan senior,” kata Karisma, Jumat (15/11).

Begitupun pelatih Purwo Adi Sanyoto juga mengaku tak memberikan program latihan khusus untuk Karisma.

Sebelum di Dubai, ternyata Karisma juga sudah berhasil memecahkan rekor dunia dalam turnamen Handisport Paris Open pada akhir Agustus lalu, lho!

Dalam kejuaraan Handisport Paris Open, Karisma mencetak waktu 14,90 detik. Wow!.

Baca Juga: Indonesia Unggul Sementara dengan 10 Medali Emas di APA Sports Meet 2019

“Sebelum di event bergengsi ini, world record pertamanya sebenarnya di Paris. Kemudian dipecahkan lagi di sini atas namanya sendiri,” kata Purwo.

Sama halnya dengan Karisma, sang pelatih, Purwo pun tak menyangka dengan perolehan luar biasa dari anak asuhnya itu. Karena menurutnya, kejuaraan dunia sangat ketat apalagi didominasi oleh atlet elit dunia.

Meski begitu, keduanya tak mau bersenang-senang dulu. Kini, kejuaraan ASEAN Paragames dan Paralimpik 2020 Tokyo telah menanti di depan mata.

“Kita sebagai tim pelatih tentunya bangga dengan pencapaian ini. Akan tetapi, ada tujuan lain yang harus segera dihadapi yaitu ASEAN Paragames dalam waktu dekat ini dan Paralimpik Tokyo,” katanya.

Sementara itu, Kemenpora juga menyampaikan bahwa di nomor 100m putra kelas T37, pelari Indonesia Saptoyoga Purnomo juga meraih perunggu dan mencetak rekor tingkat Asia dengan catatan waktu 11,41 detik.

Sekali lagi, selamat untuk Karisma Evi Tiarani dan Saptoyoga Purnomo atas pencapaiannya!(*)

View this post on Instagram

— Sobatpora, Atlet Indonesia kembali mencetak REKOR DUNIA! Kali ini kabar gembira datang dari atlet andalan Para Atletik NPC Indonesia, Karisma Evi Tiarani yang berhasil memecahkan REKOR DUNIA di nomor 100m putri kelas T63 dengan catatan waktu 14,72 detik pada kejuaraan World Para Athletics Championships 2019, Dubai, Uni Emirat Arab, 7-15 November 2019. . Keberhasilan Karisma Evi Tiarani merupakan Emas pertama Indonesia dalam ajang tersebut sekaligus mengantarkan Tiarani melenggang pada Ajang Paralimpiade Tokyo 2020. KEREN! . Sementara itu, di nomor 100M Putra kelas T37, pelari Indonesia Saptoyoga Purnomo berhasil meraih perunggu dan mencetak rekor tingkat asia dengan catatan waktu 11,41 detik. . Selamat untuk kontingen Para Atletik Indonesia! . #Kemenpora #PemudaMajuOlahragaJaya #IndonesiaJuara

A post shared by Kemenpora RI (@kemenpora) on

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait