URnews

Ketua Apindo: Pemerintah Utang Biaya Isoman Rp 196 M ke Sejumlah Hotel

Nivita Saldyni, Rabu, 21 Juli 2021 17.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ketua Apindo: Pemerintah Utang Biaya Isoman Rp 196 M ke Sejumlah Hotel
Image: Ilustrasi - Check in di hotel. (Pixabay)

Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani ungkap pemerintah masih nunggak pembayaran biaya hotel untuk isolasi mandiri pasien COVID-19. Tak tanggung-tanggung, utang pemerintah itu senilai Rp 196 miliar.

"Sampai saat ini belum dibayar, masih berproses ada sekitar Rp 196 miliar untuk isoman yang sedang berproses, untuk 21 hotel di Jakarta," kata Hariyadi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (21/7/2021).

Hariyadi mengungkapkan hotel-hotel ini digunakan untuk isolasi mandiri atas permintaan BNPB atau Satgas Penanganan COVID-19. Ketua Perhimpunan Hotel dan restoran (PHRI) itu juga menyebut, pembayaran tunggakan hotel isoman ini masih menunggu persetujuan dari Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan.

"Ini proses pembayaran menunggu approval Ditjen Anggaran di Kementerian Keuangan. Ini nanti harusnya masuknya dari BNPB karena awalnya order dari sana," ungkap Hariyadi.

Menurutnya, jika pemerintah pusat masih ingin bekerjasama dengan pengusaha hotel, maka sistem pembayaran jasa isoman ini harus segera diperbaiki.

"Kalau pemerintah mau bekerja sama lagi, kami mintanya pola pembayarannya itu yang baik ya," pungkasnya.

"Beberapa daerah seperti di Bandung, untuk isoman dibayarnya oleh Pemprov. Jadi dibayar 50 persen dulu kalau saya tidak salah. Kemudian, pembayarannya dua minggu sekali, jadi yang di daerah sudah lebih baik," beber Hariyadi.

Sementara saat ini, Hariyadi mengungkap bahwa permintaan isoman di luar tanggungan pemerintah justru menurun. Pasalnya, banyak masyarakat yang terpapar COVID-19 yang memilih isoman di rumah.

"Saat ini lebih banyak isoman di rumah, lebih tenang di rumah, masyarakat sudah mulai bisa mengantisipasi. Tamu (hotel) isoman itu jauh menurun," pungkasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait