URtrending

Ketua DPRD Jatim Lepas Baju Sebagai Aksi Tolak RUU KUHP dan UU KPK

Nunung Nasikhah, Rabu, 25 September 2019 19.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ketua DPRD Jatim Lepas Baju Sebagai Aksi Tolak RUU KUHP dan UU KPK
Image: Screenshot video akun twitter @fadhilasariii3

Surabaya - Ribuan mahasiswa Surabaya menyusul aksi unjuk rasa yang dilakukan massa di daerah lain sebelumnya. Mereka berkumpul di Tugu Pahlawan dan kampus masing-masing mulai dari pagi untuk menyuarakan tuntutan atas UU KPK dan RKUHP.

Atas ketidakpuasannya terhadap Undang- Undang KPK terbaru, Aliansi BEM se-Surabaya ini memaksa masuk gedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya pada siang ini (25/9).

Mereka merusak pagar kawat di depan gerbang DPRD Jatim untuk bertemu dengan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi agar menyampaikan tuntutan mereka ke DPR.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun twitter @fadhilasariii3, Kusnadi menemui massa di atas mobil komando.

“Ketua DPRD Jatim sampek lepas baju dan menyatakan secara PRIBADI kalo beliau gak setuju dengan RUU KPK dan RUU KUHP. (diliat sampek selesai gaes) #surabayamenggugat #hidupmahasiswa #MAHASISWABERSATU #mahasiswaharusbergerak,” tulis akun @fadhilasariii3 dalam postingannya.

Baca juga: Sempat Rusak Pagar Kawat, Ribuan Mahasiswa #Surabayamenggugat 6 Hal Ini

Ribuan massa itu mendesak DPRD Jatim untuk menyatakan diri menolak RUU KPK dan RUU bermasalah.

Hanya saja, sebagai anggota DPRD bahkan menjabat sebagai Ketua, Kusnadi mengatakan tak bisa memberikan pernyataan. Ia hanya berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada DPR.

Adu mulut dan debat pun tak terbendung. Massa menginginkan DPRD Jatim untuk ikut menolak. Setelah lama panas, Kusnadi pun memutuskan untuk menanggalkan baju batiknya sebagai symbol kedinasan. Dengan kata lain, Kusnadi siap memberikan pernyatakan penolakan atas RUU KPK dan RKUHP yang bermasalah sescara pribadi, bukan sebagai anggota dewan.

"Atas nama pribadi saya menolak RUU KPK dan RUU bermasalah lainnya," tutur Kusnadi dalam cuplikan video disambut tepuk tangan ribuan massa.

Kendati perdebatan sengit terjadi, aksi unjuk rasa ini cenderung kondusif dan damai.

Nah, aksi ini pun mendapatkan respon dari para netizen di sosial media twitter.

“Gini kan aman pak, tidak perlu adanya kekerasan aparat dengan mahasiswa, pun sebaliknya. #SurabayaMenggugat #MahasiswaBergerak – di DPRD Provinsi Jawa Timur,” komentar akun @vegarachma_.

“Jika menolak harus tegas menolak.. jangan di depan menolak kemudian di belakang diam" mendukung..,” komentar @Alibintoro3.

“Apa bapak2 DPRD di jkt tida mau mencontoh?” tandas akun @brighit_twt.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait