URnews

Khofifah Sebut Karhutla Jadi Penyebab Banjir Bandang di Jember dan Bondowoso

Nivita Saldyni, Senin, 3 Februari 2020 09.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Khofifah Sebut Karhutla Jadi Penyebab Banjir Bandang di Jember dan Bondowoso
Image: Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (2/2/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Jember - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah meninjau lokasi banjir bandang di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (2/2/2020).

Dalam kunjungannya itu, Khofifah mengatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir bandang yang terjadi di Bondowoso dan Jember adalah akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Penyebab banjir bandang di Jember utamanya adalah kebakaran hutan di musim kemarau lalu yang menyebabkan hutan di Gunung Argopuro gundul," kata Khofifah, dilansir dari Antara.

Hal sama juga diungkap Khofifah jadi penyebab banjir bandang di Bondowoso.

Menurutnya, banjir bandang di Bondowoso disebabkan oleh karhutla di kawasan hutan di Gunung Raung yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Posting Momen Bareng Gus Sholah, Gubernur Jawa Timur Kirim Ucapan Belasungkawa

"Sehingga saat hujan turun dengan intensitas tinggi, ekosistem yang ada tidak mampu menahan air sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang," imbuhnya.

Menurutnya, Gunung Argopuro dan Gunung Raung masuk dalam tujuh gunung di Jawa Timur yang mengalami karhutla saat musim kemarau.

Selain karhutla, Khofifah menyatakan bahwa pihaknya juga menduga adanya kemungkinan pembalakan liar (illegal logging) yang terjadi di sana.

Meski begitu, Khofifah mengaku pihaknya akan menyerahkan kepada tim untuk melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti bencana alam itu.

Baca Juga: Khofifah Pastikan 248 Mahasiswa Jatim di Cina Segera Dievakuasi

Atas dugaan itu, Khofifah mengajak Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara untuk memaksimalkan reboisasi bersama-sama.

"Dengan gerakan reboisasi yang masif, diharapkan bisa mengembalikan lingkungan yang gundul kembali menjadi hijau di kawasan hutan tersebut," katanya.

Mantan Menteri Sosial itu juga menjelaskan bahwa Pemprov Jatim bekerja sama dengan instansi vertikal juga tengah menyiapkan gerakan tabur biji dari udara yang sudah disiapkan oleh Dinas Kehutanan.

"Gerakan itu tidak hanya tabur biji, tetapi biji itu sementara harus disemai lebih dulu di dalam polybag dan saat ini sedang dilakukan persiapannya karena harus menghitung luas lahan yang harus ditanami biji itu. Semoga itu menjadi bagian perluasan reboisasi yang bisa dimaksimalkan," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait