URtrending

Kim Jong Un Dikabarkan Kritis Setelah Jalani Operasi Kardiovaskular

Okke Oscar, Selasa, 21 April 2020 15.42 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kim Jong Un Dikabarkan Kritis Setelah Jalani Operasi Kardiovaskular
Image: Kim Jong Un (kiri) dan Donald Trump (kanan). Sumber: Flickr/The White House

Amerika Serikat (AS) memantau laporan intelijen yang menyebut pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sedang dalam keadaan kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.

Dilansir CNN, AS telah memonitor laporan intelijen tentang kesehatan Kim.

Kim baru-baru ini melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April lalu dan menimbulkan spekulasi tentang keadaannya. Padahal empat hari sebelumnya, dia terlihat dalam sebuah pertemuan pemerintah.

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan, belum dapat diketahui seberapa parah kondisi kesehatan Kim. Daily NK, sebuah surat kabar online yang berbasis di Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, melaporkan bahwa Kim menerima prosedur sistem kardiovaskular pada 12 April.

Kim menerima prosedur sistem kardiovaskular karena merokok berlebihan, obesitas, dan terlalu banyak bekerja. Kim dikabarkan menerima perawatan di sebuah villa di Hyangsan.

Setelah menilai bahwa kondisi Kim telah membaik, sebagian besar tim medis yang merawatnya kembali ke Pyongyang pada 19 April dan hanya sebagian dari mereka yang tetap mengawasi situasi pemulihannya.

Sementara itu, para pejabat AS telah menghubungi para ahli Korea Utara, terutama mereka yang telah mempelajari rezim Kim. Namun, situasinya tetap suram karena pengumpulan data intelijen dari Korea Utara terkenal sulit dan menjadi salah satu target paling menantang bagi intelijen AS.

Seperti yang kita ketahui, Korea Utara dengan ketat mengontrol informasi apa pun seputar pemimpinnya, yang diperlakukan hampir seperti dewa. Ketidakhadirannya dari media resmi pemerintah sering memicu spekulasi dan rumor tentang kesehatannya. 

Korea Utara tidak memiliki pers bebas dan seringkali menjadi lubang hitam dalam hal kepemimpinan di negara itu. 

Kim terakhir muncul di media pemerintah Korea Utara pada 11 April. Pada 15 April, hari libur paling penting Korea Utara, sekaligus peringatan kelahiran ayah pendiri negara itu, Kim Il Sung, Kim Jong Un dikabarkan tidak hadir.

Para ahli pun belum mengetahui alasan absennya Kim dari hari perayaan mendiang kakeknya. 

"Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim. Ia sakit karena merokok, jantung, dan otak. Jika Kim dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada perayaan 15 April yang penting," kata Bruce Klingner, seorang peneliti senior di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala divisi CIA untuk Korea Utara. 

"Tapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan lihat saja," tambahnya.

Sebelumnya sang ayah dari Kim Jong Un, Kim Jong Il, juga sempat absen dari parade perayaan ulang tahun ke-60 Korea Utara pada 2008 lalu. Lalu santer kabar bahwa kesehatannya memburuk hingga terungkap bahwa ia mengalami stroke. Setelah itu kesehatannya terus menurun hingga Kim Jong Il meninggal pada 2011.

Kim Jong Un juga sempat menghilang dari mata publik selama lebih dari sebulan pada 2014. Kealpaannya ini juga memicu spekulasi tentang kesehatannya. Namun ia kembali menggunakan tongkat, dan beberapa hari kemudian, intelijen Korea Selatan mengatakan bahwa dia memiliki kista yang diangkat dari pergelangan kakinya.
 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait