URnews

Kirim Surat ke Jokowi Terkait COVID-19, WHO Minta Indonesia Tingkatkan Status Darurat Nasional

Nunung Nasikhah, Sabtu, 14 Maret 2020 15.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kirim Surat ke Jokowi Terkait COVID-19, WHO Minta Indonesia Tingkatkan Status Darurat Nasional
Image: istimewa

Jakarta – Presiden Joko Widodo belum lama ini menerima surat resmi dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus terkait pandemi virus corona jenis baru COVID-19.

Dalam surat tersebut, Jokowi diminta oleh WHO untuk meningkatkan kewaspadaan Indonesia dalam menghadapi virus corona, dengan meningkatkan status sebagai darurat nasional.

Menurut WHO, jumlah kasus yang terdeteksi dan tidak terdeteksi pada tahap awal wabah, merupakan salah satu penyebab peningkatan cukup signifikan dalam kasus dan kematian di beberapa negara. Untuk itu, WHO terus mendesak negara-negara untuk fokus pada deteksi kasus dan kapasitas pengujian laboratorium. Utamanya, di negara-negara dengan populasi besar dan dengan kapasitas sistem kesehatan yang bervariasi.

Surat yang ditandatangani oleh Dirjen WHO tertanggal 10 Maret 2020 tersebut, merekomendasikan sejumlah langkah mendesak yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna menahan laju penyebaran virus. 

"Meningkatkan mekanisme tanggap darurat termasuk deklarasi darurat nasional. Mengedukasi dan mengkomunikasikan secara aktif kepada publik melalui komunikasi risiko yang sesuai, dan keterlibatan masyarakat," ungkap Tedros.

WHO juga meminta negara untuk mengintensifkan penemuan kasus, pelacakan riwayat kontak, pemantauan, karantina kontak, dan isolasi kasus.

Perluasan pengawasan COVID-19 bisa dilakukan dengan memanfaatkan sistem pengawasan penyakit pernapasan yang sudah ada, dan pengawasan berbasis rumah sakit. Lalu, menguji kasus yang dicurigai, riwayat kontak kasus yang terkonfirmasi, hingga melakukan uji laboratorium untuk pasien yang teridentifikasi melalui sistem pengawasan penyakit pernapasan.

WHO juga menyarankan untuk membangun kapasitas laboratorium yang memadai dan terdesentralisasi, agar tim dapat mengidentifikasi kelompok-kelompok penularan dan segera mengambil tindakan.

Pemerintah diminta tidak hanya memeriksa kasus-kasus dengan riwayat kontak langsung terhadap kasus positif, namun juga memeriksa semua pasien yang menderita penyakit seperti influenza dan penyakit pernapasan akut berat. Selain itu, langkah-langkah promosi kesehatan kepada masyarakat seperti kebersihan tangan, etika batuk, dan menjaga kontak fisik, terus dilanjutkan.


Informasi yang rinci terkait pendekatan penanganan COVID-19 di Indonesia, menurut Tedros penting, agar WHO bisa memfasilitasi penilaian risiko yang lebih komprehensif secara global. WHO melalui WHO Regional Asia Tenggara, akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi secara efektif dengan kementerian kesehatan dan otoritas nasional dari negara-negara yang terdampak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait