Kisah Para Petinggi yang Sumbangkan Gaji Demi Melawan Covid-19

Jakarta - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Menyikapi hal tersebut berbagai cara dilakukan untuk melawan pandemi mematikan tersebut, termasuk mendonasikan gaji seperti yang dilakukan para petinggi daerah hingga desa.
Pertama ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memutuskan memotong gaji atau tunjungan pemerintahan dan para aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk penanggulangan virus COVID-19 selama 4 bulan.
"Untuk mengurangi beban masyarakat dan percepatan penanggulangan penyebaran virus covid-19, maka gaji atau tunjangan Gubernur, Wakil Gubernur dan para ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS di Pemprov Jawa Barat akan dipotong selama 4 bulan ke depan dengan adil dan proporsional," tulis Ridwn Kamil melalui akun Instagram resminya yang dikutip, Selasa (31/3).
Lalu, ada Wali Kota Bontang Neni Moernaini yang berinisiatif menyumbangkan semua gajinya untuk membantu segala kebutuhan masyarakat yang terdampak COVID-19 di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Donasi gaji Neni tersebut rencananya akan dibagi menjadi dua, yaitu untuk tim gugus tugas dan masyarakat terdampak COVID-19.
"Sebagian disumbangkan ke tim gugus tugas, sebagaian untuk warga yang terdampak wabah ini," kata Neni.
Kemudian, ada seorang kepala desa di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bernama Badarudin yang menyumbangkan satu bulan gajinya untuk penanganan dampak virus COVID-19. Melemahnya ekonomi dan menyebabkan anggaran negara yang semakin terkuras, menjadi salah satu alasan Badarudin menyumbangkan gajinya.
Sumbangan gajinya tersebut juga dikatakan Badarudin untuk membantuk tim khusus COVID-19, pengadaan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, serta sosialisasi ke tiap warga agar dapat antisipasi terhadap pandemi COVID-19.