URnews

Kisah Pilu Korban Binary Option

Ika Virginaputri, Sabtu, 12 Maret 2022 21.58 | Waktu baca 6 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Pilu Korban Binary Option
Image: Aksi demo korban binary option di Mabes Polri (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Mengaku termakan bujuk rayu afiliator lewat tayangan pamer kemewahan mereka di YouTube, Rizki Rusli kemudian tertarik ikut aktif menjalankan binary option lewat aplikasi Binomo di bulan Juni 2021. Baru sebulan bergabung, pria asal Sumatra Selatan ini sudah kehilangan Rp 54 juta, Guys. Tapi karena penasaran ingin mengembalikan kerugiannya, Rizki aktif lagi di bulan Agustus. Namun lagi-lagi hanya kerugian yang ia dapatkan. Sampai Desember 2021, Rizki mengaku menghabiskan hampir Rp 2,5 miliar. Rizki mengaku uang yang dihabiskannya di binary option bukan saja miliknya pribadi. Ada uang rekan bisnisnya juga yang semula dimaksudkan untuk mengembangkan bisnis kuliner, bisnis bordir dan percetakan yang dia jalankan selama ini. Kehilangan semua uang investasi rekan bisnisnya, membuat Rizki makin merasa tertekan. Rizki pun akhirnya terpaksa menjual aset usaha untuk mengganti uang rekan bisnisnya itu.

"Uang 2,5 miliar itu bukan uang aku semua. Ada uang rekanan yang terpakai. Itu yang bikin aku down sekali sampai sekarang," ungkap Rizki lewat sambungan telepon. "Alat bordir lengkap, alat konveksi jahit, alat sablon clothing, mesin cetak sederhana, itu yang aku lelang sekarang. Aku pengennya nyelesein yang masalah sama orang. Kalo kerugian aku pribadi kan setidaknya kalo aku udah tenang aku bisa merintis dari awal lagi," ujar pria yang saat ini sedang membangun kembali bisnis floristnya.

Meski mengaku sudah habis-habisan dengan kehidupan yang sekarang hancur berantakan, awalnya Rizki sempat tak menyadari kerugian yang ia alami ternyata begitu besar. Namun ketika kasus binary option ini terkuak menjadi viral, baru lah Rizki merasakan adanya unsur penipuan. Rizki pun langsung bertolak ke Jakarta untuk mengurus proses hukum bersama korban-korban lainnya.

"Aku sadarnya ketika kasus ini naik. Sebelumnya aku nggak nyalahin afiliator, yang salah ya berarti aku yang bodoh ya," Rizki bercerita kepada Urbanasia. "Buktinya orang sukses ada dari trading. Kaya, banyak, pamer-pamer. Memang real, nyata kan, dia berhasil dari nol. Berarti memang aku yang bodoh yang nggak bisa mempelajari teknik dan lain-lain," sambung Rizki mengenang tahun lalu.

1647096866-Rizki-Rusli.jpgDalam 6 bulan, Rizki Rusli kehilangan hampir Rp 2,5 miliar di aplikasi Binomo (Foto: Dok pribadi)

Sejak bertemu dengan korban-korban lain yang ikut melapor ke Bareskrim Polri, Rizki baru menyadari bagaimana aplikasi binary option ini sudah merusak kehidupan korban-korbannya. Ada yang jadi pengangguran, diceraikan oleh suami atau istri, dan pastinya kehidupan ekonomi yang kacau.

"Jujur aja sebelum aku berangkat ke Jakarta, ngelihat ini tuh biasa aja gitu loh. Tapi setelah bertemu semua orang yang ditipu di binary ini, kehidupannya tuh hancur bener. Serius," Rizki menegaskan. "Orang banyak curhat ke aku. Dari rumah tangga, ekonomi, memang benar-benar hancur dan hancurnya bukan main-main. Aku saksi dan aku juga korban yang merasa," Rizki memaparkan.

Untuk itu, Rizki mengapresiasi pihak kepolisian yang dianggapnya serius menangani kasus berskala besar ini. Rizki juga berharap para afiliator bisa dihukum karena 'menari di atas penderitaan korban', kaya raya dari kesusahan orang lain. Meski kehilangan uang dalam jumlah luar biasa dan banyak bisnisnya yang berhenti beroperasi, namun Rizki mengucap syukur karena masih ada keluarga yang mendukungnya.

"Kalo aku Alhamdulillah, istri masih nerima. Setidaknya masih bisa makan walau seadanya. Ada juga (korban lain) yang kerja berhenti, semuanya hancur, jadi semoga (kasus) ini cepat diselesaiin. Aku yakin Polri yang aku lihat dari awal menyikapi kasus ini dengan serius," harap Rizki.

Diproses Sesuai Hukum

Harapan yang sama juga terlontar dari korban binary option lain yang berbagi kisahnya dengan Urbanasia. Kehilangan Rp 500 juta dalam 6 bulan membuat Maru Nazara sigap angkat bicara ke publik hanya dalam hitungan hari sejak Ichal Muhammad membongkar sisi gelap aplikasi opsi biner ini. Posisinya sebagai salah satu koordinator korban membuat Maru jadi sering tampil di berbagai channel YouTube dan tayangan TV. Maru juga salah satu korban yang melaporkan kerugiannya ke Bareskrim Polri. Maru pantang mundur, Guys, walau dia sempat dilaporkan balik oleh Indra Kenz atas pencemaran nama baik sebelum afiliator asal Medan itu ditahan. Apalagi Maru juga diiming-imingi akan dikembalikan total kerugiannya jika dia mencabut laporan. Namun, melihat penderitaan korban-korban dan dia sendiri juga merasakan, Maru tetap pada pendiriannya untuk melanjutkan proses hukum agar nggak ada lagi yang bernasib sama.

"Kenapa saya benar-benar fight? Karena memang kehidupan sudah hancur," Maru menegaskan kepada Urbanasia. "Jadi kalau ini nggak segera dihentikan, akan terus bertambah lagi korbannya. Saya ini kan udah pernah dilaporin juga kan sama IK, pencemaran nama baik. Artinya saya mengambil semua risiko sebenarnya untuk membongkar kejahatan ini. Dan waktu itu mereka menggunakan orang-orang lain, sampai teman saya menghubungi saya untuk segera menutup laporan ini. Mereka mau mengembalikan kerugian saya, Tapi aku bilang ini bukan lagi masalah uang. Ini masalah kehidupan orang. Ini harus diproses hukum. Jangan hanya gara-gara uang saya kembali, ini berhenti. Jangan. Jadi makanya saya tolak," ujar Maru melanjutkan.

Maru kemudian menambahkan ia masih percaya pemerintah akan membantu para korban mendapatkan uang mereka kembali. Ia dan teman-teman koordinator lain nggak lupa untuk mengimbau kepada para korban agar nggak takut dan tetap mematuhi proses hukum yang sedang berjalan. Imbauan tersebut dirasa Maru perlu dilakukan akibat adanya 'serangan' dari para afiliator yang belum tertangkap. 'Serangan' itu antara lain berupa penggiringan opini yang menyalahkan para korban. Rupanya Maru menilai hal itu bertujuan untuk membungkam korban, Guys.

"Kami sudah imbau ke grup korban bahwa kalian jangan takut. Ini adalah strategi afiliator untuk membungkam korban," kata Maru. "Karena masih banyak yang belum ketangkap ya kan? Yang belum tertangkap membuat serangan-serangan. Seperti di Tiktok saya, misalnya. Di akun-akun media sosial khusus koordinator, dan juga korban-korban yang muncul itu mereka serang. Kenapa? Tujuannya supaya membungkam korban supaya tidak melaporkan mereka, khususnya yang masih belum dipanggil ya. Jadi mereka ini kan banyak afiliator, ada 50-an dalam daftar kami. Mereka berusaha untuk menggiring opini, tapi saya imbau kepada semua korban jangan terpengaruh sama sekali. Ini tidak pengaruh apa-apa dalam proses. Jadi proses hukum tetap berjalan dan afiliator yang masih belum diproses tetap dilaporkan. Harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia," tambah Maru lagi.  

1647096525-Konpers.jpgMaru Nazara (tengah, berjaket hitam) dan Rizki Rusli (kedua dari kiri, berjaket coklat) melakukan konferensi pers didampingi kuasa hukum mereka, Dr. Finsensius Mendrofa (Foto: Instagram @Finsensius_Mendrofa)

Dampak Ekonomi dan Psikologi

'Serangan' tersebut tentu memperparah penderitaan korban yang menurut Maru sudah tertekan secara ekonomi, sosial dan psikologi. Sama seperti yang Rizki ceritakan di atas, Maru juga mengungkapkan bahwa banyak korban yang rumah tangganya hancur, bisnisnya berantakan, dijauhi teman dan dibenci keluarga, bahkan ada juga beberapa korban nekat mengakhiri hidupnya.

"Ekonomi mereka rusak, hubungan bisnis mereka hancur, teman-teman juga menjauhi dan banyak yang cerai," ucap Maru dengan nada prihatin. "Misalnya suaminya nggak tahu istrinya main ini dan habis ratusan juta bahkan habis miliaran. Jadi itu beban yang sangat berat. Beberapa orang bunuh diri juga karena mereka nggak mampu menanggung beban mungkin ya? Ada di daerah Jawa. Yang kami dengar dari tim korban ada beberapa orang," lanjut Maru menjelaskan kondisi rekan-rekan korban binary option.

Maka itu, setelah segala upaya sudah dikerahkan untuk membawa ini ke jalur hukum, Maru mengaku mendapatkan kembali uang yang hilang karena binary option jadi harapan utama para korban. Maru menyadari tahapan ini akan berjalan rumit karena setiap korban punya kasus dan jumlah kerugian yang berbeda-beda. Maru juga mengaku beberapa korban memang awalnya enggan melapor karena pesimis uangnya akan kembali. Pemerintah jadi harapan mereka satu-satunya.

"Kami berharap pemerintah hadir untuk membantu korban," Maru berkata. "Dalam arti harta afiliator yang disita itu kan berasal dari uang korban. Mohon dikembalikan kepada korban. Karena kehidupan korban saat ini semuanya darurat ya, hancur berantakan. Ini udah titik terendah kehidupan mereka. Makanya kalau mereka curhat itu kadang-kadang tim kami bisa menangis karena membayangkan cerita mereka aja kita nggak sanggup mendengarnya. Jadi, kami meminta supaya hati pemerintah tersentuh, karena ini juga mereka tertipu. Ini suatu kejahatan dan sudah kami buktikan di Kepolisian ini memang benar kejahatan penipuan. Dan akhirnya harta afiliator yang berasal dari korban itu disita. Harapan kami negara ini harus hadir, keadilan harus adil, untuk membantu teman-teman kita yang jadi korban," imbuh Maru.

Kita ikut doakan ya, Guys. Semoga kasus ini cepat ditangani dengan baik oleh Kepolisian dan supaya nggak ada lagi korban akibat iming-iming investasi ilegal.

 

Apabila saat ini kamu mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental. Jangan ragu untuk menghubungi layanan profesional demi kesehatan mental yang lebih baik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait