URguide

Kisah Renata Aryanti Menembus Kantor Pusat Facebook di California

Kintan Lestari, Jumat, 16 Juli 2021 18.29 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Renata Aryanti Menembus Kantor Pusat Facebook di California
Image: Renata Aryanti, Wanita Semarang Jadi Direktur Engineer di Facebook. (Foto: Facebook)

Jakarta - Facebook, perusahaan teknologi besar di dunia yang produknya banyak digunakan umat manusia. Tentu saja perusahaan seperti itu jadi impian banyak orang, termasuk Urbanreaders.

Tapi kira-kira orang Indonesia bisa kerja di situ nggak ya? Bisa kok. Buktinya adalah Renata Aryanti, perempuan asal Semarang yang kini menjadi Director Engineering of the Social Impact Team Facebook. 

Kepada Urbanasia, Renata bercerita mengenai pengalamannya bekerja di perusahaan raksasa teknologi buatan Mark Zuckerberg itu.

"Awalnya saya kuliah ilmu komputer S1 di University of Wisconsin-Madison. Terus saya lanjut S2 ke Stanford University. Dari situ saya memang tertarik bekerja di bagian teknologi, cuma waktu itu belum terlalu pasti mau kerja di perusahaan apa. Sebelumnya saya kerja di Yahoo 2 tahun, terus lanjut S2 karena saya ingin bekerja di bagian yang lebih mengarah kepada pembuatan produk-produk. Jadi saya join di Facebook, karena banyak digunakan mahasiswa dan orang Indonesia juga. Jadi dari situ saya mulai karier berkembang di Facebook," kata Renata dalam URlife, Jumat (16/7/2021).

Kini berkarier di perusahaan besar yang ada di luar negeri, Renata mengungkap kalau dirinya juga melalui proses yang sama dengan orang kebanyakan, yaitu bingung dengan pilihan hidup masa depan.

"Awalnya sih saya nggak terlalu punya impian yang jelas. Waktu itu keinginannya pengen kuliah setinggi mungkin, lalu ingin berkarya untuk hal yang baik yang saya bisa enjoy juga membawa dampak positif. Orang tua saya dua-duanya kerja di teknik sipil, jadi role modelnya technical tapi belum tahu mau ambil teknik apa," curhatnya.

Saat diterima bekerja di Facebook, perempuan asal Semarang itu mengaku perlu waktu untuk mengikuti lingkungan kerja di sana.

"Pertama kali saya mulai bekerja tentunya ada hal-hal yang perlu adjustment. Misalnya bagaimana kita memberi masukan satu sama lain. Work environtment-nya sangat terbuka, dan semua diharapkan sangat open minded. Jadi kita ada istilah 'feedback is a gift' (masukan adalah hadiah), jadi semua orang selalu memberi masukan ke satu sama lain. Jadi ada hal-hal yang awalnya saya merasa agak imposter syndrome, kayak 'saya bisa nggak ya kerja dikelilingi pemimpin dan engineer lain yang luar biasa," pungkasnya.

"Dan yang saya tahu engineer lain udah pada tahu sejak kecil, sedangkan saya pertama kali tahu dunia komputer pas SMP karena saat itu ada pelajaran komputer. Dari situ saya tahu saya agak tertarik programming. Jadi waktu itu ngerasa 'ini bidang yang saya bisa berhasil apa nggak? Tapi Facebook adalah perusahaan yang sangat progresif dari segi support, terutama ke orang-orang yang belum punya banyak work experience," lanjutnya lagi.

Renata mengungkap kalau perbedaan yang ada di Facebook membuat perusahaan itu punya banyak inovasi.

Sebagai orang Indonesia, ia membagikan ide soal bagaimana pengguna Facebook di Indonesia. Dan dikatakannya itu adalah aset baginya.

"Orang yang punya cara pandang berbeda sangat dihargai. Buat saya waktu pertama kali masuk Facebook, saya lihat orang Indonesia banyak yang jadi pengguna. Lalu saya bersama tim mengusulkan untuk membuat proposal fokus pada devices yang lebih kecil, karena di Indonesia banyak yang pakai ponsel memori yang kecil. Dari situ pemikiran atau latar belakang saya yang berbeda itu menjadi aset, karena dari situ saya bisa membawa pemikiran yang baru. Dan itu adalah project Facebook Lite yang digunakan banyak orang," cerita Renata. 

Dari situ, Renata mengambil pelajaran bahwa perbedaan itu sangat penting untuk membuat hasil yang lebih baik. Karena semua orang bisa membawa sesuatu yang berbeda.

Kini menjabat sebagai Director Engineering of the Social Impact Team pasti banyak yang penasaran seperti apa pekerjaan Renata.

Rupanya dengan jabatan tersebut, ia bertanggung jawab membangun produk atau fitur baru bagi Facebook.

"Saya pimpin tim technical berisi 150 engineer, kita bekerja di multidisciplinary untuk membangun produk baru atau fitur baru untuk Facebook dan aplikasi family Facebook," jelasnya. 

Suka duka selama bekerja di Facebook diungkapkan Renata adalah saat dirinya mengajak tim Facebook lain ke Indonesia.

"So far dari 10 tahun itu, memori yang saya rasa paling seru yaitu dua kali saya research trip di Indonesia. Waktu itu sebelum bikin Facebook Lite, saya ajak tim ke Indonesia lalu kita diskusi dengan beberapa pengguna untuk melihat bagaimana mereka akan menggunakan produknya. Saya senang bisa ajak tim saya lihat Indonesia, dan juga melihat bagaimana produknya itu dipakai oleh masyarakat Indonesia," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait