URtainment

Kisahkan Putri Nabi Muhammad, Film ‘The Lady of Heaven’ Ditolak Komunitas Muslim

Shelly Lisdya, Kamis, 9 Juni 2022 13.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisahkan Putri Nabi Muhammad, Film ‘The Lady of Heaven’ Ditolak Komunitas Muslim
Image: Poster film The Lady of Heaven. (Instagram)

Jakarta - Perusahaan sinema Cineworld telah menarik semua pemutaran film The Lady of Heaven di Inggris. Film ini berkisah tentang putri Nabi Muhammad yang memicu protes komunitas Islam di sana. 

FYI film yang dirilis pekan lalu di Inggris itu diawali dengan invasi ke Irak oleh kelompok Negara Islam (ISIS). Film tersebut kemudian menggambarkan kisah Fatima, putri Nabi Muhammad SAW, yang digambarkan bersama dengan kisah seorang anak yatim piatu Irak di masa sekarang.

“Karena insiden baru-baru ini terkait dengan pemutaran The Lady Of Heaven, kami telah membuat keputusan untuk membatalkan pemutaran film yang akan datang secara nasional untuk memastikan keamanan staf dan pelanggan kami," kata Cineworld dalam sebuah pernyataan yang dikutip Urbanasia, Kamis (9/6/2022).

Rencananya film tersebut diputar di sembilan lokasi, dan beberapa di antaranya diprotes. Protes itu sendiri datang baik dari komunitas Islam Sunni maupun Syiah. 

Film tersebut dianggap secara tidak akurat menggambarkan sejarah Islam awal. Tak hanya itu, film tersebut juga dituding secara negatif menggambarkan tiga tokoh Islam yang paling penting dan memicu kebencian sektarian.

Produser eksekutif, Malik Shlibak mengatakan kepada BBC bahwa para pengunjuk rasa berperilaku seperti ‘preman dan pengganggu’ berlari ke bioskop dan mengintimidasi staf.

“Ini bukan sesuatu yang harus ditoleransi di Inggris… Ini lebih dari satu film. Hari ini Lady Of Heaven, besok bisa menjadi sesuatu yang lebih Anda sayangi,” kata Shlibak.

Sementara itu, lebih dari 120 ribu orang telah menandatangani petisi agar film yang disutradarai oleh Eli King ditarik dari semua bioskop di Inggris. 

Dewan Masjid Bolton menyebut film itu ‘menghujat’ dan mengatakan film itu salah menggambarkan narasi sejarah Islam dan tidak menghormati individu paling terhormat dalam sejarah Islam. 

Film ini awalnya dirilis di tempat lain pada tahun 2021, dan situs webnya mencatat: “Sesuai dengan tradisi Islam, selama pembuatan film ini tidak ada individu yang mewakili Kepribadian Suci. Pertunjukan Personalitas Suci dicapai melalui sintesis unik dari aktor, efek dalam kamera, pencahayaan, dan efek visual.” 

Para pembuat film sebelumnya mengatakan kepada Deadline bahwa mereka bersusah payah untuk tidak menunjukkan orang suci yang diwakili oleh manusia. 

Keputusan Cineworld telah dikritik oleh beberapa orang sebagai pukulan terkait kebebasan berbicara, salah satunya dari Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid.

“Kami tidak memiliki undang-undang penistaan agama di negara ini, saya pikir itu akan menjadi jalan yang sangat berbahaya untuk dilalui. Apa yang kita miliki di negara ini adalah kebebasan berbicara dan berekspresi," kata Sajid kepada TalkTV. 

Seorang juru bicara Vue International mengatakan film tersebut ditayangkan di sejumlah bioskop mereka. Keputusan tentang berapa lama sebuah film tetap ditayangkan diambil berdasarkan situs-demi-situs dan berdasarkan berbagai faktor komersial dan operasional. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait