Kisruh Apartemen Meikarta, Pembeli Protes Tak Kunjung Dapat Kepastian Unit

Jakarta - Permasalahan proyek apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) kembali memanas. Sejumlah video menampilkan curhatan para pembeli Meikarta yang menuntut pengembalian dana pun viral di media sosial. 

"Nyicil tetap jalan, bangunan masih otewe jalan. Serem juga nih meikarta," cuit akun Twitter @txtdarikorporat dikutip pada Jumat (9/12/2022).

Dalam cuitan tersebut, akun @txtdarikorporat membagikan sejumlah video yang dibagikan akun TikTok @princesrlina. Berdasarkan keterangannya, video itu menunjukkan sejumlah pembeli yang menuntut pembatalan perjanjian dengan pihak Bank Nobu.

"Kami ingin REFUND semua uang yang kami yang telah dibayarkan secara KPA atau cash bertahap ke PT MSU Lippo Group," bunyi narasi video tersebut.

Namun pertemuan itu ternyata menemui jalan buntu. Pembeli menuntut pengembalian dana, namun bank menyatakan permintaan tak bisa dipenuhi kecuali lunas.

"Sekarang kami sudah memberikan kewajiban tapi sama sekali sedikitpun haknya kita belum ada loh," ujar seorang laki-laki yang terekam dalam video tersebut.

Kekecewaan juga disampaikan oleh pembeli lainnya.  Pembeli yang tak menyebutkan namanya itu mengaku kecewa karena sejak 2017 hingga saat ini tak kunjung dapat kepastian soal serah terima unit.

"Tahun 2017, saya dan istri masih berpacaran. Kita bisa lihat, bangunan Meikarta masih mangkrak. Sedangkan kami menikah di tahun 2019. Hingga saat ini kami punya anak belum dapat menempati, bahkan kami diminta untuk relokasi dengan harga yang terbaru," curhatnya dalam video yang dibagikan akun TikTok @princesrlina.

"Ini sangat miris kawan-kawan. Kami bingung. Sementara kami masih mencicil, kami ingin mempunyai hunian untuk keluarga kami, tetapi terkendala dengan Meikarta yang tidak kunjung memberikan solusi untuk serah terima yang seharusnya 2019," sambungnya.

Dalam akhir videonya, pembeli berharap keluhannya didengar dan dibantu oleh pemerintah. Sebab sampai saat ini mereka merasa pengembang tak kunjung memberikan solusi terbaik.