URnews

Klaim Literasi Naik, Anies Siap Jadikan Jakarta Kota Buku Dunia

Griska Laras, Sabtu, 1 Mei 2021 19.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Klaim Literasi Naik, Anies Siap Jadikan Jakarta Kota Buku Dunia
Image: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Halaman Museum Fatahillah, Teman Sari, Jakarta Barat, Rabu (28/4). (Dok. Pemprov DKI)

Jakarta -  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti pencalonan UNESCO World Book City (WBC) pada 2023 seiring dengan kenaikan literasi warga.

Proposal pencalonan UNESCO WBC telah dikirim pada 15 April 2021 dengan mengusung tagline 'Eja.kar.ta Everybody’s Reading'.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim minat baca warga meningkat dalam beberapa waktu terakhir berkat program-program unggulannya.

"Ada 19 persen penerbit buku di Indonesia berada di Jakarta dan telah mendaftarkan 14.906 ISBN hingga tahun 2020. Selain itu, Jakarta juga menyumbang 25 persen koleksi digital nasional," kata Anies dalam keterangan resminya, Sabtu (1/5/2021).

Menurutnya angka ini cukup signifikan dalam menempatkan Indonesia sebagai negara paling produktif dalam industri penerbitan di Asia Tenggara pada 2019.

Jakarta juga telah menjadi tempat penyelenggaraan sejumlah acara literasi, mulai dari Indonesia International Book Fair (IIBF), Jakarta International Literary Festival (JILF), hingga Jakarta Content Week (Jaktent).

“Kami juga mendirikan di banyak lokasi dan titik di ruang publik yang menyediakan buku bagi warga, yang bisa dibaca di tempat. Ini sesuai dengan tema yang kami ajukan, Everybody’s Reading. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menghadirkan Jakarta sebagai Kota Buku Dunia,” ujarnya.

Anies menjelaskan semangat Pemprov DKI Jakarta mengikuti pencalonan ini tak lepas dari sejarah bangsa Indonesia.

Dia menyebut Indonesia dibangun melalui perjuangan dan dengan imajinasi yang kemudian diwujudkan ke dalam janji kemerdekaan.

“Imajinasi itu dibangun melalui kata dan kalimat. Disebarkan melalui buku, majalah, koran, media massa. Apalagi di Jakarta ini, di kota ini penerbit buku pertama berdiri dan menjadi tempat perhelatan diskusi-diskusi besar kebangsaan," beber Anies.

"Di sini juga kemerdekaan Indonesia berkumandang. Jakarta adalah tempat penyemaian yang baik bagi kemerdekaan Indonesia yang dari imajinasi. Berdasarkan aspek sejarah dan keterkaitannya dengan literasi dan perbukuan ini, Jakarta mengajukan diri menjadi Kota Buku Dunia dan juga akan mengajukan proposal sebagai Kota Sastra. Jakarta sangat siap untuk menyambut keduanya."

Pembuktian Jakarta sebagai kota yang mendukung kegiatan yang meningkatkan minat baca ini tak hanya dilakukan dengan mengikuti pencalonan UNESCO WBC, tetapi juga mengikuti pencalonan untuk menjadi City of Literature 2021. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait