URtech

Kolaborasi Bareng Unair, ITS Kembangkan Robot Pelayan Pasien COVID-19

Nunung Nasikhah, Kamis, 2 April 2020 15.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kolaborasi Bareng Unair, ITS Kembangkan Robot Pelayan Pasien COVID-19
Image: Robot kolaborasi ITS dan Unair/ ITS

Surabaya – Pengisolasian pasien yang terjangkit coronavirus disease (COVID-19) menimbulkan masalah baru seperti risiko tertularnya para tenaga medis yang merawat para pasien tersebut.

Berawal dari masalah tersebut, tim dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berupaya mengembangkan teknologi robot pelayan untuk meminimalisir kontak tenaga medis dengan pasien selama perawatan.

Pengembangan robot tersebut dilakukan melalui sebuah kerja sama antara ITS melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) dengan Universitas Airlangga (Unair).

“ITS sendiri sudah dikenal dengan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi robot, jadi kita bekerja sama dengan Unair untuk mengembangkan teknologi ini,” ungkap Muhtadin ST MT, salah satu tim dosen yang menciptakan robot tersebut.

Dari ITS sendiri, dosen dari berbagai departemen bekerja sama untuk mengembangkan robot ini. Beberapa di antaranya dari Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Komputer, dan Departemen Desain Komunikasi Visual.

Robot yang sedang dikembangkan ini, kata Muhtadin, akan dioperasikan oleh tenaga medis dari jarak jauh untuk melakukan berbagai tugas seperti mengantarkan makanan, pakaian, serta peralatan lain yang dibutuhkan pasien.

“Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengecek kondisi visual menggunakan kamera yang dipasang di robot, dan juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada,” jelas dosen Bidang Studi Teknik Sistem Komputer ini.

Muhtadin menambahkan, sampai saat ini sudah ada satu robot yang merupakan modifikasi dari robot yang pernah dibuat oleh ITS dan sudah memasuki tahap uji coba. Beberapa robot yang lain masih dalam proses pembuatan mekanik dan elektroniknya.

“Kira-kira dalam waktu satu minggu, robot yang lain sudah bisa masuk tahap uji coba,” tandasnya.

Muhtadin mengaku bahwa banyak kendala dalam proyek yang telah berjalan selama dua minggu tersebut. Salah satunya masalah finansial diakibatkan oleh belum adanya dana awal negara lalu juga akibat dari physical dan social distancing yang menyebabkan tutupnya toko-toko mekanik dan elektronik.

“Mahasiswa yang pulang ke kampung, dan tidak berani ke kampus karena adanya lockdown ITS juga membuat kami kekurangan sumber daya manusia,” jelasnya.

Nantinya, setelah robot untuk melakukan kebutuhan mendesak ini sudah bisa beroperasi dengan lancar, ITS berencana untuk mengembangkan robot yang bisa beroperasi tanpa perlu operator.

“Setelah kebutuhan yang mendesak ini terpenuhi, akan dibuat robot yang bisa otomatis melayani pasien,” tegasnya.

Dosen Teknik Komputer ITS tersebut mengatakan, ide pembuatan robot tersebut bermula dari keprihatinan sebab hingga saat ini sudah ada puluhan tenaga medis di Indonesia yang tertular penyakit COVID-19 dari pasien. Bahkan beberapa di antaranya sampai meninggal dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait