URtrending

Komarudin: Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Korea

Griska Laras, Rabu, 7 Agustus 2019 12.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Komarudin: Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Korea
Image: Image: gahetna.nl

Banyak pahlawan gugur saat berjuang melawan penjajah demi memperjuangkan kemerdekaan di Tanah Air. Para pejuang tersebut berasal dari daerah-daerah yang berbeda dan nggak jarang saling bekerja sama. Tapi, ternyata nggak cuma orang Indonesia aja lho yang ikut berjuang melawan penjajahan di Tanah Air.

Salah satu sosok asing yang tercatat ikut berjuang bersama tentara Indonesia lainnya adalah Komarudin atau Yang Chil-Seong. Ia adalah seorang pahlawan nasional asal Korea. Kok dia bisa sampai ke Indonesia?

Jadi pada tahun 1910-1945, Semenanjung Korea masuk ke dalam wilayah kekuasaan Jepang. Di awal tahun 1942, banyak pemuda Korea yang direkrut Jepang untuk menjadi pasukan tambahan saat melakuan ekspansi di Asia Tenggara. Nah, Komarudin ini adalah salah satunya.

Awalnya Yang Chil-seong ditugaskan pemerintah Kolonial Jepang untuk menjaga tawanan tentara sekutu di Bandung. Setelah Jepang mengaku kalah pada sekutu dan Indonesia menyatakan sebagai negara yang merdeka, nasib para tentara Jepang di Indonesia ini menjadi suram. Pasalnya, banyak penduduk yang kemudian menyerang tawanan perang dan tentara Jepang yang tersisa di Indonesia.

Baca juga: Masih Inget Kan! 5 Pahlawan Nasional Penggerak Kemerdekaan dalam Dunia Pendidikan

Tapi, Yang Chil-seong nggak langsung pulang ke negaranya. Ia memilih menetap di Hindia Belanda dan mengubah namanya menjadi Komarudin.

Pasukan Belanda kembali masuk ke Indonesia nggak lama setelah Indonesia merdeka. Komarudin bersama empat orang tentara Jepang lainnya bergabung dengan 'Pasukan Pangeran Pakpak' Garut pimpinanan Mayor Saod Moestafa Kosasih.

Ketika Belanda dan sekutunya memulai agresi militer, Komarudin bersama 'Pasukan Pangeran Papak' pergi ke Garut dan berperang secara gerilya.

Pasukan ini juga pernah ikut berperang dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Mereka juga tercatat pernah mengahancurkan Jembatan Cimanuk sebagai strategi untuk menggagalkan usaha Belanda merebut Wanaraja, Garut.

Perjuangan Komarudin dan 'Pasukan Pangeran Papak' berakhir saat Belanda menyerang Garut. Mereka berhasil dipukul mundur dan bersembunyi. Tentara gerilya itu akhirnya tertangkap di Gunung Dora. Komarudin, Abubakar, dan Usman dieksekusi di Kerkhoff, Garut.

Baca juga: 8 Pejuang Kemerdekaan Kaum Perempuan Ini Jarang Diketahui Orang, Lho!

Awalnya sedikit banget informasi tentang Komarudin yang bisa didapatkan. Identitas Komarudin sebagai warga Korea ini berhasil diungkap sejarawan Jepang dan Korea Selatan. Kebenaran ini juga didukung dari kesaksian teman seperjuangan Yaleh ng Chil-seong yang masih hidup.

Barulah pada Juli 1955, pemerintah Indonesia dan Perwakilan Korea Selatan mengadakan upacara penggantian batu nisannya. Pergantian nisan ini dilakukan secara militer. Nah sejak saat itulah Komarudin dianggap sebagai salah satu pejuang yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait