URnews

Komnas PA: Pelaku Kejahatan Terhadap Anak Didominasi Orang Terdekat

Alfian Muntahanatul Ulya, Jumat, 29 Juli 2022 19.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Komnas PA: Pelaku Kejahatan Terhadap Anak Didominasi Orang Terdekat
Image: Ilustrasi Kekerasan Seksual Anak. (istockphoto)

Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengungkapkan bahwa tindak kekerasan seksual mendominasi pelanggaran terhadap anak di Indonesia.

Pernyataan ini ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diselenggarakan di Cirebon, Jawa Barat pada hari Jumat, 29 Juli 2022.

"Secara nasional banyak kasus pelanggaran terhadap anak, 52-58 persen didominasi kekerasan seksual," kata Arist dikutip dari Antara, Jumat (29/7/2022).

Menurutnya, angka kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak tersebut perlu mendapat perhatian lebih untuk melindungi masa depan mereka agar tidak ada lagi yang menjadi korban.

Arist menuturkan bahwa pelaku kejahatan terhadap anak, khususnya kekerasan seksual tersebut hingga saat ini justru didominasi oleh orang-orang terdekatnya.

1659096354-WhatsApp-Image-2022-07-29-at-6.39.40-PM.jpegSumber: Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait (instagram/@aristmerdekaofficial)

"Tidak bisa kita biarkan angkanya terus meningkat dan pelaku kejahatan seksual itu justru dilakukan oleh orang terdekat, seperti orang tua kandung, sambung, paman, kakek, dan teman-temannya, bahkan gurunya," ujar Arist.

Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN), ketua Komnas PA ini mengajak seluruh komponen untuk membangun kesadaran bersama bahwa penting untuk menekan angka kekerasan yang saat ini masih tinggi untuk menjaga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Arist juga berharap agar pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih transparan terkait persoalan ini. Ia mengajak semua komponen untuk terlibat dalam upaya untuk memutus rantai kekerasan terhadap anak.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron mengajak seluruh masyarakat untuk menggaungkan perlawanan terhadap kekerasan seksual pada anak. Ia menambahkan, trauma anak yang pernah mengalami kekerasan seksual bisa membekas sampai ia beranjak dewasa.

"Anak ini penerus kita semua, kalau anak diciptakan dengan lingkungan, budaya, dan pendidikan dengan baik, ke depan mereka akan bisa memimpin," ucapnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait