URsport

Liga Inggris Dihentikan, Man City Nggak Bayar Gaji Pegawainya?

Rezki Maulana, Minggu, 22 Maret 2020 09.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Liga Inggris Dihentikan, Man City Nggak Bayar Gaji Pegawainya?
Image: Etihad Stadium, Manchester City. (Pixabay)

Manchester - Manchester City mendapat tuduhan serius di tengah kompetisi Liga Inggris yang berhenti. Citizens kabarnya tidak menggaji para pekerja lepasnya. Waduh!

Liga Inggris dihentikan hingga 30 April karena pandemi virus corona. Apalagi di Inggris, virus corona lagi menjalani tahap menuju puncaknya dengan total 4.002 orang terpapar dan 178 di antaranya meninggal dunia.

Dengan berhentinya roda kompetisi sementara waktu, maka pemasukan klub pun jadi terganggu. Tak ada penjualan tiket, uang dari hak siar televisi, penjualan merchandise, dan penjualan paket-paket VIP lainnya.

Hal ini tentu merugikan klub LIga Inggris yangh memang punya pengeluaran besar. Meski demikian, beberapa klub Inggris justru tetap berkomitmen memberikan kompensasi untuk para pekerjanya di tengah rehat kompetisi.

Sebut saja Brighton & Holve Albion yang akan melunasi sebagian besar upah di sisa musim untuk seluruh pegawainya, lalu Wolverhampton juga memberikan kompensasi untuk semua stafnya. Beberapa klub top seperti Liverpool, Leicester City, dan Manchester United juga melakukan hal serupa.

Sayangnya ketidakadilan justru dirasakan para pekerja lepas di Manchester City. Meski bekerja di klub sekaya City, mereka ternyata belum mendapat umpah selama beberapa pekan kompetisi dihentikan.

Dilansir Daily Mail, para pekerja itu sudah coba menghubungi pihak klub terkait pembayaran tersebut, namun belum mendapat jawaban yang memuaskan. Bahkan terkait rumor ini, juara bertahan Liga Inggris itu belum meresponsnya.

"Saya mengirim surat elektronik ke klub sekitar seminggu yang lalu saat liga resmi dihentikan. Saya mendapat balasan pada Rabu yang menyebut mereka telah meneruskannya ke departemen lain," ujar salah satu pegawai City yang tak mau disebutkan namanya.

"Saya tak tahu apakah saya akan mendengar kabar dari mereka dalam waktu dekat ini, kami juga belum mendengar apa pun dari agensi kami. Sepertinya orang-orang berusaha mengabaikan hal itu, berpura-pura ini bukan suatu masalah," sambungnya.

"Banyak pekerja lepas ini adalah mahasiswa dan penghasilan itu, betapapun kecilnya di mata klub kaya, tetap saja penting. Anda akan mengharapkan klub-klub besar untuk memperhatikan itu, tetapi saya rasa mereka tidak demikian."

"Anda mungkin berpikir mereka bakal menunjukkan lebih banyak dukungan. Mereka adalah salah satu klub terbesar di dunia. Ini konyol sekali."

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait