URstyle

Luhut Berencana Naikkan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Jadi Rp 750.000

Nivita Saldyni, Minggu, 5 Juni 2022 14.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Luhut Berencana Naikkan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Jadi Rp 750.000
Image: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pendidikan saat mengunjungi Candi Borobudur, Jumat (12/3/2020). (Kominfo)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah bakal menerapkan harga baru untuk tiket masuk ke kawasan wisata Candi Borobudur. Perubahan ini bakal berlaku untuk turis lokal dan juga mancanegara.

Adapun harga baru yang bakal diterapkan itu sebesar Rp 750.000 untuk turis lokal dan US$ 100 untuk turis mancanegara. Luhut menyebut, penetapan harga baru ini dilakukan untuk membatasi jumlah kunjungan harian di kawasan wisata Candi Borobudur.

"Kami sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya US$ 100 untuk wisman dan turis domestik sebesar RP 750 ribu rupiah," kata Luhut seperti dikutip dari postingan Instagram terbarunya, Minggu (5/6/2022).

"Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya Rp 5.000 saja. Sedangkan untuk masuk ke Kawasan Candi akan akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku," sambungnya.

Menurut Luhut perubahan harga ini bukan sekadar membatasi jumlah pengunjung. Penetapan harga baru ini, ungkap Luhut, merupakan upaya bersama untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara, termasuk candi Budha satu ini.

"Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur," ujar Luhut.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," pungkasnya.

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Belum Berubah

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait