URstyle

Mal di Jakarta Buka 15 Juni: Bioskop dan Tempat Nge-Gym Masih Ditutup

Ardha Franstiya, Kamis, 11 Juni 2020 20.17 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mal di Jakarta Buka 15 Juni: Bioskop dan Tempat Nge-Gym Masih Ditutup
Image: Gubernur Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri undangan simulasi pembukaan pusat perbelanjaan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara. (Dok. Humas Pemprov DKI)

Jakarta - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menghadiri undangan simulasi pembukaan pusat perbelanjaan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara, Kamis (11/6).

Seperti diketahui Pemprov DKI Jakarta pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi ini mengizinkan pusat perbelanjaan (non-food) untuk membuka usahanya pada pekan ketiga, yaitu Senin (15/6).

“Kami jajaran Pemprov DKI memenuhi undangan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DKI Jakarta untuk menyaksikan simulasi pengelolaan pengunjung pada saat pusat perbelanjaan dibuka. Pemprov sudah menetapkan bahwa 15 Juni pusat perbelanjaan akan bisa mulai beroperasi,” ujar Anies di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara, Kamis (11/6).

Anies menjelaskan bahwa pengelola harus memastikan pengujung dan pekerja yang ada di pusat perbelanjaan harus disiplin mematuhi segala jenis protokol yang telah ditetapkan.

“Dan itu artinya harus ada persiapan (protokol kesehatan dari pihak pengelola), karena kita menyadari bahwa 3 bulan kegiatan berhenti karena alasan wabah penyakit, maka pada saat mulai beroperasi, dia (pengelola) harus beroperasi untuk tetap membuat pengunjung dan yang bekerja di tempat ini merasa aman (dari wabah penyakit),” terangnya.

Selama peninjauan di Emporium Pluit Mall, Anies melihat bagaimana penerapan protokol kesehatan dilaksanakan. Mulai dari pengecekan suhu tubuh untuk masuk mall, penghitungan jumlah pengunjung melalui QR Scan yang memberikan indikator 50 persen kapasitas pengunjung mall, serta pemberian tanda jarak aman antar pengunjung saat di lift dan eskalator.

“Hari ini kita menyaksikan dan Alhamdulillah rancangannya cukup baik. Ada yang tadi perlu improvement yang nanti dilengkapi. Tapi kami percaya bila pengelola pusat perbelanjaan disiplin maka pengunjung akan ada rasa tenang, kalau pengunjung tenang maka kegiatan perekonomian di pusat perbelanjaan akan bisa bergerak,” tambahnya.

Melalui peninjauan tersebut Anies berharap 80 mall yang masuk anggota APPBI DKI Jakarta juga mematuhi protokol kesehatan layaknya yang diterapkan di Emporium Pluit Mall sebagai acuan. Karena Gubernur Anies menyadari tiap mall memiliki karakteristik bangunan dan alur yang berbeda-beda.

“Di setiap pusat perbelanjaan punya desain dan alur keluar masuk yang berbeda-beda, maka tiap pusat perbelanjaan menerjemahkan sesuai dengan desain rancangannya. Saya berharap asosiasi memastikan mengikuti contoh yang hari ini kita lihat di tempat ini, jadikan patokan,” jelasnya.

Meskipun Pusat Perbelanjaan akan dibuka pada 15 Juni nanti, namun beberapa tempat di dalam mall akan dikecualikan untuk dibuka karena potensi penyebaran yang lebih tinggi serta untuk melindungi kelompok rentan COVID-19. Tempat-tempat tersebut antara lain:

1. Tempat bermain anak dan tempat bermain temporer;
2. Tempat kebugaran;
3. Bioskop;
4. Pameran pergelaran;
5. Function hall resepsi;
6. Dan ketentuan teknis yang nanti ada rinciannya.

Sementara itu, Ketua APPBI DKI Jakarta Ellen Hidayat berkomitmen bahwa pihaknya dan mall yang ada dalam naungan APPBI DKI akan berpegang teguh pada protokol kesehatan yang disosialisasikan Pemprov DKI Jakarta.

“Kami hari ini mendapatkan arahan dari Pak Gubernur sehingga sebentar lagi kami menyampaikan kepada seluruh anggota Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan di DKI, yang jumlahnya 80 pusat belanja untuk melengkapi dan menyempurnakan persiapan untuk menuju pembukaan. Kami tentu akan memastikan agar mall yang berada di naungan kami menjalankan protokol kesehatan. Sehingga meskipun kegiatan ekonominya berjalan, namun resiko penyebaran COVID-19 tetap kita tekan,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait