Mantan Presiden Real Madrid Lorenzo Sanz Meninggal karena Virus Corona

Madrid - Kabar duka datang dari Real Madrid. Mantan presidennya, Lorenzo Sanz, menutup mata selama-lamanya karena jadi korban virus corona. Duh!

Lorenzo jadi salah satu penderita virus corona di Spanyol. Negeri Matador itu kini jadi negara keempat dengan jumlah pasien terpapar COVID-19 terbanyak, yakni 28.768 penderita dengan 1.772 meninggal dunia dan 2.575 sembuh.

Lorenzo lantas masuk ruang perawatan intensif (ICU) setelah dinyatakan positif corona. Awalnya Sanz cuma merasakan demam tinggi sehingga harus dilakukan tes pada dirinya.

Sayangnya, Tuhan punya takdir lain setelah Sanz dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (21/3/2020) kemarin di rumah sakit. Adalah putra Lorenzo, Fernando, yang mengumumkan kepergian ayahnya tersebut.

"Ayah saya baru saja meninggal. Dia tidak pantas mendapatkan akhir seperti ini dan dengan cara ini," tulis Fernando di akun twitter-nya seperti dikutip Marca.

"Dia adalah salah satu pria terbaik, berani, dan pekerja keras yang pernah saya temui. Keluarga dan Real Madrid adalah gairahnya. Ibu dan saudara-saudara saya menikmati setiap momen bersamanya dengan rasa bangga. RIP."

Lorenzo menjabat presiden Madrid sedari 1995 hingga 2000. Selama dipegang Sanz, Madrid dua kali menjuarai Liga Champions pada 1998 dan 2000. Selain itu, Madrid juga pernah meraih satu gelar LaLiga, satu Piala Interkontinental, dan Piala Super Spanyol.

Kepergian Lorenzo ini tentu menimbulkan duka mendalam untuk Madrid mengingat dia adalah salah satu presiden tersukses Madrid selain Florentino Perez dan Ramon Calderon. Madrid pun memberi penghormatan terakhir untuk pria 76 tahun itu.

"Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga, terutama istrinya Mari Luz, anak-anaknya, Lorenzo, Francisco, Fernando, Malula dan Diana, cucu-cucunya, dan semua teman dan orang yang dicintainya," ujar Florentino Perez.

"Saya mengirimkan cinta kepada mereka semua, dukungan, dan kekuatan pada saat yang sulit ini. Saya ingin mereka tahu bahwa Real Madrid dan pendukung ada di pihak mereka."